*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Segala puji hanya bagi Allah, selawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam dan keluarganya, para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan.
Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu” (QS. Muhammad: 33)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang” (QS. At Taghabun: 12)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An Nisa: 59)
Ayat-ayat ini menegaskan wajibnya kita sebagai hamba Allah untuk mengikuti dalil, yaitu firman Allah dan sabda RasulNya. Syaikh Abdurrahman As Sa’di menjelaskan:
“Allah Ta’ala memerintahkan kaum mukminin dengan suatu perkara yang membuat iman menjadi sempurna, dan bisa mewujudkan kebahagiaan bagi mereka di dunia dan akhirat, yaitu: menaati Allah dan menaati Rasul-Nya dalam perkara-perkara pokok agama maupun dalam perkara cabangnya.
Taat artinya menjalankan setiap apa yang diperintahkan dan menjauhi segala apa yang dilarang sesuai dengan tuntunannya dengan penuh keikhlasan dan pengikutan yang sempurna.” (Taisir Karimirrahman, 789).