Bulan Rajab adalah satu dari empat bulan Haram yang dimuliakan oleh Allah.
Empat bulan tersebut adalah sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam:
السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Satu tahun itu ada dua belas bulan.Di antaranya ada empat bulan haram (suci).Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)
Saat ini kita berada di salah satu bulan mulia dalam Islam, yakni Bulan Rajab.
Perbanyaklah melakukan amal ibadah dan kebaikan karena pahalanya dilipatgandakan.
Dan jauhilah kezaliman, kemaksiatan. Karena dosanyapun dilipatgandakan.
Dalam Kitab Mathalib Ulin Nuha 2/385 dijelaskan:
وَتُضَاعِفُ الْحَسَنَةُ وَالسَّيِّئَةُ بِمَكَانٍ فَاضِلٍ كَمَكَّةَ وَالْمَدِيْنَةِ وَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ وَ فِي الْمَسَاجِدِ، وَ بِزَمَانٍ فَاضِلٍ كَيَوْمِ الْجُمُعَةِ، وَ الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ وَ رَمَضَانَ..
“Kebaikan dan keburukan menjadi berlipat ganda pada tempat mulia seperti Mekah, Madinah, Masjid Al Aqsa dan di masjid. Dan ‘berlipat ganda pula di waktu yang mulia seperti pada hari Jumat, pada bulan bulan Haram dan Ramadan.”
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu ketika menafsirkan Alquran surah At-Taubah: ayat 36. Allah SWT berfiman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.”