*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Ketika bulan Rajab menyapa seseorang dan mendatangi hidupnya, sehingga ia memperoleh kesempatan untuk menikmati usia dalam bulan tersebut, hendaknya menyikapinya dengan bijak dan baik.
Pertama-tama, ia mensyukuri nikmat besar tersebut. Sebab bersyukur adalah kaidah umum untuk merespons sebuah kenikmatan dari Allâh Azza wa Jalla.
Apa pun nikmat tersebut, baik nikmat duniawi, apalagi kenikmatan yang berhubungan dengan agama, kesempatan beramal shalih dan memperbaiki diri.
Syaikh al-‘Utsaimîn rahimahullah berpesan:
“Pujilah Rabb kalian yang telah memanjangkan usia kalian, sehingga kalian mendapatkan bulan Rajab.” (Adh-Dhiyâ al-Lâmi minal Khuthabil Jawâmi’6/403)
Setelah itu, sikap seorang Muslim dan Muslimah yang mengetahui keagungan bulan Rajab adalah mengagungkannya dengan taat kepada Allâh Azza wa Jalla dan bertobat kepada Allâh Azza wa Jalla dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan.
Sebab, kesempatan yang baik dan peluang emas ini akan benar-benar menjadi kenikmatan bagi seorang hamba bagi dunianya dan akhiratnya, bila mengisinya untuk taat kepada Allâh Azza wa Jalla.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News