Kinerja Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) patut mendapat apresiasi. Baik dari segi fundraising maupun predikat dari lembaga audit, Lazismu UMY berhasil memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Keberadaan Lazismu yang berpusat di lingkungan kampus membuat UMY dapat mengoptimalkan penyaluran zakat, tidak hanya untuk mahasiswa yang membutuhkan namun juga bagi masyarakat umum.
Manajer Eksekutif Lazismu UMY Rozikan, SEI, MSI menyampaikan bahwa dalam segi fundraising, target yang ditetapkan oleh Lazismu UMY yaitu sebesar 2,4 miliar rupiah untuk tahun 2023 telah terlampaui dengan pencapaian sebesar 4,2 miliar rupiah atau terdapat surplus sekitar 75%.
Menurut Rozikan, dosen dan tenaga kependidikan (tendik) UMY memiliki kontribusi besar, yakni 1,4 miliar rupiah dari total dana yang terkumpul.
“Dalam pentasyarufan atau penyaluran dana, selama tahun 2023 telah kami salurkan sebanyak 3,8 miliar rupiah. Mengapa kami sisakan sebagian, karena di awal tahun ini Lazismu UMY juga akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa UMY maupun mahasiswa perguruan tinggi lainnya. Kami asumsikan untuk semester gasal tahun ini akan disalurkan dana untuk beasiswa sebesar 625 juta rupiah,” ujar Rozikan di sela sela rapat kerja (Raker) sekaligus Focused Group Discussion (FGD), Senin (15/1/2024).
Raker salah satunya bertujuan untuk merumuskan program baru untuk tahun 2024 sebagai sarana untuk menyalurkan dana yang sudah terkumpul.
Rektor UMY Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP, IPM, ASEAN Eng mengatakan, semua pencapaian yang diraih Lazismu UMY sudah seharusnya terjadi. Hal tersebut menjadi wajar karena kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada Lazismu UMY.
“Sangat sulit untuk mencari kepercayaan di masa ini, itulah mengapa kepercayaan yang diberikan masyarakat untuk Lazismu UMY sangat berharga. Saya sangat mengapresiasi predikat WTP yang telah diperoleh, karena ini sekaligus menjadikan UMY sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yang memiliki Lazismu yang berpredikat WTP,” imbuh Gunawan.
Dengan dilaksanakannya FGD yang melibatkan dekan dari berbagai fakultas serta pimpinan dari berbagai unit kerja, Rozikan berharap dapat tersusun program-program baru untuk Lazismu UMY.
Mengingat Lazismu baik di tingkat wilayah maupun di UMY memiliki target baru, dimana satu wilayah dapat diberikan bantuan dari berbagai sektor seperti ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
FGD berlangsung sekitar satu jam dan mengakomodir usulan agar Lazismu UMY dapat lebih menjangkau masyarakat secara menyeluruh, salah satunya melalui pendanaan ekonomi kreatif.
Ide ini dicetuskan oleh Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY Dr Ir Gatot Supangkat, MS, IPM. Menurutnya, pendanaan ekonomi dapat disalurkan dengan berbagai macam skema, salah satunya melalui pengabdian masyarakat.
Penguatan ekonomi menjadi penting, karena menurut Gatot, ekonomi merupakan salah satu pilar penopang kehidupan masyarakat di samping pendidikan. Ia juga menyatakan bahwa LPM UMY siap bersinergi dengan Lazismu UMY, setelah tersusun mekanisme pengabdian yang matang.
Hasil dan luaran yang diperoleh dari FGD akan dibahas lebih lanjut oleh Lazismu UMY dalam rapat kerja yang dilaksanakan tepat setelahnya. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News