Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengatakan, sosok pemimpin tentu kini menjadi poros utama dalam menentukan arah dan tujuan dalam menjalankan roda bernegara dan berkedaulatan sesuai dengan anjuran agama dan tuntunan dari para pemimpin pendahulu.
Busyro menyatakan, saat ini bukan hanya bangsa Indonesia yang membutuhkan sosok kepemimpinan yang jujur dan adil namun seluruh bangsa di dunia juga memerlukan pemimpin yang berlaku jujur dan adil pada semua bidang dan aspek.
“Pemimpin yang berbuat adil itu berat. Kalaupun ia berbuat adil, pasti akan selalu ada kecondongan pada salah satu pihak walau tak nampak secara rasa dan kasat mata. Itulah kelemahan manusia dalam memimpin saat ini, sehingga saat ini dunia merindukan sosok pemimpin yang jujur dan adil seperti para pemimpin pendahulu,” tutur Busyro, Senin (15/1) di Musholla Kantor PP Pusat Muhammadiyah.
Kepemimpinan seseorang pada suatu bangsa harusnya menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan serta menjamin keberlangsungan hidup setiap warganya agar terjalin keharmonisan dan kemajuan dalam bangsa tersebut.
Globalisasi dan kemajuan zaman akan menjadi sesuatu yang menyengsarakan suatu bangsa atau sebaliknya akan memakmurkan kehidupan suatu bangsa. Hal ini tentu dipengaruhi dengan apa dan bagaimana modernisasi itu dipergunakan serta sesuai kepentingan apa yang dibawa.
Busyro juga menerangkan bahwa dari empat golongan yang terlindungi dari pedihnya hari hisab di akhirat kelak, salah satunya ialah pemimpin yang berlaku adil. Perbuatan adil juga menjadi salah satu tolak ukur seorang pemimpin telah menerapkan prinsip shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah.
“Memimpin akan terasa berat saat tidak berlaku adil dan sebaliknya akan terasa ringan saat mampu berlaku adil. Hisab akan terasa ringan saat bisa menjadi pemimpin yang adil dan akan terasa berat saat tidak berlaku adil”, tandasnya. (bil/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News