Masjid ini memiliki daya tampung 1.500 jemaah. Fasilitasnya, 2 lift untuk laki-laki dan perempuan, 9 kamar mandi laki-laki 1 kamar mandi difabel laki-laki, 9 kamar mandi perempuan 1 kamar mandi difabel perempuan, kapasitas parkir 100 mobil, kapasitas tandon bawah 12.000 liter tandon atas 10.000 liter.
Selain itu ada kamar musafir berkapasitas 9 tempat tidur, perpustakaan dan ruang baca
ruang aula serbaguna 350 meter persegi.
Pembangunan masjid dengan empat lantai tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 43 miliar. Dari jumlah itu, Rp 2,5 miliar sumbangan berbagai kalangan, sisanya dari RSM Lamongan.
Sebelumnya, RSM Lamongan memiliki masjid di dalam gedung. Seiring waktu, jamaah masjid terus bertambah dengan aktivitas yang makin padat membuat pengelola RSM Lamongan memikirkan untuk membangun masjid baru yang lebih representatif.
Pengelola RSM Lamongan kemudian membeli lahan kosong di sebelah timur rumah sakit tersebut. .
Pada September 2016 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid As-Syifa’. Hadir, Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman. S.PS, MKes Dr. Saad Ibrahim ( waktu ketua PWM Jatim) dan H. Fadeli, SH MM (waktu itu Bupati Lamongan).
Sementara itu, Abdul Gofur dari Binroh RSM Lamongan menegaskan, keberadaan Masjid As-Syifa’ merupakan kebutuhan ruang besar untuk mewujudkan kesehatan seutuhnya.
“Untuk memastikan keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif, perlu tersedianya masjid rumah sakit yang representatif,” ujar dia.
Ghofur berharap, aktivitas-aktivitas keagamaan yang lebih semarak diselenggarakan di di Masjid As-Syifa’.
Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan Pencanangan pembangunan IGD RSM Lamongan, penyerahan sertifikat wakaf, pelantikan pengurus KBIHU Labbaik, Pendaftaran dan Pembaruan KTAM, dan Bazar UMKM PD Muhammadiyah-Aisyiyah. (nid)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
