Hikmah dan Tantangan Berpolitik
Ilustrasi: myrepublica.nagariknetwork
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Politicians never believe their own words. They were actually surprised if people believed it.”

(Politisi tidak pernah percaya atas ucapannya sendiri. Mereka justru terkejut bila rakyat mempercayainya)

Berpolitik adalah sebuah kegiatan yang menentukan kebijakan yang akan diambil dalam masyarakat.

Dalam kegiatan politik, terdapat hikmah dan tantangan yang perlu dipahami oleh para pelakunya.

Hikmah dalam berpolitik adalah dapat memberikan maslahat (kebaikan) kepada masyarakat dan memperbaiki keadaan.

Sebagaimana firman Allah SWT:

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl:125)

Dalil ini mengajarkan kepada kita untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan hikmah dan nasihat yang baik.

Kegiatan politik yang dijalankan pun harus berlandaskan nilai-nilai kebenaran dan keadilan sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Namun, tantangan dalam berpolitik juga tidak bisa dihindari seperti adanya kepentingan pribadi dan golongan yang cenderung mengambil keputusan semata-mata untuk kepentingan tersebut.

Sebagaimana dalam firman-Nya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS. Al-Hujurat:13)

Artinya, kehidupan orang-orang yang berbeda suku, budaya, dan warna kulit harus saling mengenal dan berinteraksi satu sama lain.

Dalam berpolitik, kepentingan masyarakat harus diletakkan di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini