UM Surabaya

Kemudian maut menjemput mereka dengan tiba-tiba sedang mereka dalam ketidaksiapan. Mereka menyangka umur mereka panjang, sedang maut mengintai setiap malam dan siang. Banyak asa dunia belum tergapai, namun amal akhirat nyaris tak sampai.

Allah SWT berfirman:

رُّبَمَا يَوَدُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْ كَانُوا۟ مُسْلِمِينَ ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا۟ وَيَتَمَتَّعُوا۟ وَيُلْهِهِمُ ٱلْأَمَلُ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ

“Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).” (QS. Al Hijr: 2-3)

Maksud dari panjang angan adalah seseorang tenggelam dengan keduniaannya, dan berkeinginan mengejarnya terus sedang bersamaan itu ia berpaling dari akhirat.

Nabi telah memberitahukan bahwa memang kebanyakan manusia panjang angan-angannya hingga menemui ajal mereka.

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi saw membuat garis-garis kemudian bersabda:

“Ini adalah angan-angan, dan ini adalah ajal mereka. Dia (manusia) akan tetap seperti ini sampai datang garis yang terdekat (yakni: ajal).” (HR. Bukhari)

Namun yang mengherankan, manusia semakin dekat dengan ajalnya malah semakin panjang cita dan angan-angannya.

Usia makin tua, malah semakin bertambah kecintaannya terhadap dunia. Tentu melainkan orang-orang yang diberikan bimbingan dan keselamatan oleh Allah, dan jumlahnya hanyalah sedikit.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لاَيَزَالُ قَلْبُ الْكَبِيْرِ شَابًّا فِي اثْنَتَيْنِ : فِي حُبِّ الدُّنْيَا وَطُولِ الْأَمَلِ

“Orang yang sudah tua senantiasa berhati muda pada dua perkara: dalam cinta dunia dan panjangnya angan-angan.” (HR. Al-Bukhari no. 6420)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini