Al-‘Izz bin Abdus Salam rahimahullah mengatakan, riya adalah menampakkan amal ibadah untuk meraih tujuan dunia, mungkin mencari manfaat duniawi, atau pengagungan, atau penghormatan.” (Qawa’idul Ahkâm 1/147)

Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, hakekat riya’ adalah mencari apa yang ada di dunia dengan ibadah, asalnya mencari kedudukan di hati manusia.”
(Tafsir al-Qurthubi 20/212)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, riya’ adalah menampakkan ibadah karena niat dilihat manusia, lalu  mereka akan memuji pelaku ibadah tersebut.” (Fathul Bari 11/136)

Bahaya Riya

Riya merupakan dosa besar dan memiliki berbagai bahaya- bahaya, antara lain:

1. Menggugurkan Pahala Amal

Allâh Azza wa Jalla berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allâh dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu batu itu menjadi bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allâh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS Al-Baqarah :264)

Rasûlullâh shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Allâh Tabâraka wa Ta’âlâ berfirman, Aku paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa beramal dengan suatu amalan, dia menyekutukan selain Aku bersamaKu pada amalan itu, Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” (HR. Muslim, 2985)

2. Sifat Munafik

Seseorang yang beribadah bukan karena Allâh Azza wa Jalla, tetapi agar diketahui oleh manusia, seperti orang yang shalat ketika bersama mereka, namun ketika sendirian, dia tidak salat. Ini termasuk kemunafikan.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

“Sesungguhnya orang- orang munafik itu menipu Allâh, dan Allâh akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allâh kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa’ :142)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini