Masjidil Haram dan Penghargaan Nilai-Nilai Profetik

Masjidil Haram merupakan basis ditegakkannya kalimat tauhid dan nilai-nilai profetik. Tegaknya kalimat Tauhid akan menjamin ketercukupan rezeki dan kebutuhan duniawi dan kesepakatan di akhirat.

Nabi memperjuangkan tegaknya Tauhid dipenuhi dengan pengorbanan fisik dan darah serta nyawa.

Dalam menegaskan nilai-nilai tauhid Nabi dicemooh dan bahkan diusir dan terancam dibunuh.

Untuk menegaskan kalimat tauhid, Nabi juga berperang karena orang musyrik menolak kalimat tauhid.

Oleh karenanya, kemusyrikan sangat tidak pantas hidup di Makkah-Madinah.

Membiarkan kemusyrikan sama saja menghinakan perjuangan Nabi.
Allah pun melarang kemusyrikan di Masjidil Haram.

Sebagai konsekuensi penegakan tauhid, maka Allah pun menjamin kesejahteraan hidup bagi pelakunya.

Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنَّمَا الْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَـرَا مَ بَعْدَ عَا مِهِمْ هٰذَا ۚ وَ اِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيْكُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۤ اِنْ شَآءَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis (kotor jiwa), karena itu janganlah mereka mendekati Masjidil Haram setelah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin (karena orang kafir tidak datang), maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah : 28)

Masjidil Haram merupakan kota suci dan orang-orang musyrik adalah simbol kekotoran yang tak mungkin disatukan

Kemusyrikan dan Kekayaan

Kemusyrikan bisa jadi mendatangkan keuntungan dan kekayaan. Namun Allah yang akan menjamin kekayaan bagi penegakan tauhid.

Andai kata mau kekayaan melimpah dengan cara menjual kesyirikan, seperti memelihara situs-situs bersejarah, maka di sekitar Masjidil Haram sangat banyak situs yang bisa mendatangkan uang.

Kuburan Nabi, misalnya, bisa dijual dengan memberi tarif mahal bagi yang ingin memasukinya.

Tidak sedikit yang menangis saat berdoa atau melewati makam Nabi. Mereka ini bisa menjadi objek yang mendatangkan devisa negara

Rumah-rumah dan kamar Nabi bisa mendatangkan uang. Termasuk mimbar nabi dan bekas tempat-tempat yang pernah disinggahi Nabi.

Tempat seperti ini sangat banyak dan bisa mendatangkan sangat banyak.
Belumlagi sepak terjang empat khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali) yang memiliki banyak keistimewaan dan keunggulan pribadi, tentu bisa mendatangkan keuntungan.

Para pengikut dan pengagumnya bisa dipastikan ingin mengenang apa pun yang ditinggalkan dalam sejarah pemerintahannya.

Namun karena kesyirikan dilarang maka semua yang mengandung dampak terhapusnya amal kebaikan harus dihindari.

Allah melarang sesuatu bukan tanpa jaminan. Mereka yang menjaga atura dan petunjuk Allah, dia dia akan terjamin hidupnya.

Sebaliknya mereka yang terlibat dalam kesyirikan, bisa jadi awalnya Akan mendapatkan kekayaan, tetapi Allah akan membuat perhitungan hingga menjadikannya miskin dan hina.

Di sinilah pentingnya menjaga nilai-nilai profetik dengan menjauhi perbuatan syirik, maka Allah akan memuliakannya. (*)

Penulis: Dr SLAMET MULIONO REDJOSARI, Wakil Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Jawa Timur

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini