UM Surabaya

Untuk menggambarkan dunia, Alquran memberi perumpamaan seperti air. Air memiliki sejumlah sifat tertentu.

Siapa pun yang memperlakukan air dengan baik maka dia akan selamat dan bisa menjalani hidup dengan selamat.

Sebaliknya, siapa pun yang tidak bisa memanfaatkan air dengan baik maka dia akan basah kuyup dan hidup dalam kesusahan.

Dengan kata lain, siapa pun yang tidak memahami dunia dengan baik maka dia akan terjerumus dalam kebinasaan.

Alquran menggambarkan situasi ini tergambar sebagaimana firman-Nya:

وَا ضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَآءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَآءِ فَا خْتَلَطَ بِهٖ نَبَا تُ الْاَ رْضِ فَاَ صْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا

“Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Kahf : 45)

Ulama ahli tafsir menjelaskan filosofi air sebagai berikut. Pertama, air tidak menetap di satu tempat. Demikian pula perumpamaan pada dunia.

Dunia ini tidak membuat seseorang menetap di satu keadaan. Kadang dunia dimiliki orang seseorang berbuat istikamah, dan membolak-balikkan hati seseorang.

Dengan dunia dia berubah pikiran dan perilakunya. Karena telah membolak-balikkan hatinya, sehingga asalnya orang baik, maka setelah memiliki dunia maka berubah menjadi buruk perilakunya.

Kedua, air terkadang hilang. Dunia terkadang datang dan menghilang. Artinya seorang hamba terkadang memiliki harta dan kekayaan dunia, sehingga kaya raya dan bisa berbuatapa saja.

Namun di situasi lain manusia terkadang tidak memiliki harta dan miskin, sehingga mengubah perilakunya.

Ketiga, air membuat basah. Demikian pula dunia, terkadang membuat orang basah sehingga banyak terkena fitnah dengan dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini