Menghindari Post Power Syndrome
Afifun Nidlom. foto: dok/pri

*) Oleh: Afifun Nidlom S.Ag., M.Pd., M.H,
Wakil Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jatim

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلإِسْلاَمِ وَالتَّقْوَى. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ يُحْسِنُ لِلْمُتَّقِيْنَ الْعُقْبَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Kehidupan di dunia didesain oleh Allah swt berpasangan; ada sebab-akibat, muda-tua, jaya-hina dan seterusnya. Semuanya silih berganti.

Pada setiap masa, Allah membuatnya ada berkah. Kita diminta untuk senantiasa dapat berdamai dan bersahabat dalam fase kehidupan yang kita lalui.

Namun, setiap orang tidak sama dalam menghadapi fase yang akan dilaluinya. Terutama dari kejayaan berpindah pada kemunduran. Seakan tidak ada berkahnya.

Alkisah, ada seorang kepala dinas yang sudah lebih dari 8 tahun memangku jabatannya. Di tempat tugasnya, dia termasuk pimpinan yang disegani oleh staf, karyawan dan bawahan.

Di mata atasan dia dipandang sebagai seorang kepala dinas yang memiliki loyalitas dan kinerja bagus.

Namun entah mengapa, menjelang pensiun, sang kepala dinas menjadi orang yang sangat sensitif, banyak omong yang tak jelas titik komanya, suka tersinggung, sering melamun, pokoknya berubah 180 derajat.

Bahkan, pikiran jernihnya tidak keluar, semangat juangnya pelan-pelan seakan tergerus entah oleh apa. Berubah menjadi orang yang gampang murung. Tidak gesit lagi. Anak buahnya merasakan adanya perubahan itu. Apa yang menjadi penyebabnya?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini