Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Iman akan membuat orang tidak menyesali apa yang telah terjadi, tidak menggerutu dengan apa yang tengah terjadi, dan tidak menatap masa yang akan datang dengan penglihatan yang suram dan redup, penuh waswas.
Iman akan menumbuhkan optimisme, sebab orang beriman percaya bahwa rahmat dan pertolongan Allah dilimpahkan pada setiap saat dan setiap usaha.
Ketika datang kecemasan, maka orang beriman pun optimis akan datang segera pertolongan Allah dalam bentuk keamanan.
Ketika derita menghampiri, orang beriman pun yakin bahwa rahmat Allah akan menggantikan derita dengan kebahagiaan.
Dan ketika kesulitan membelit langkah kehidupan, orang beriman juga yakin bahwa kemudahan dari Allah pasti akan datang. Bukankah Allah telah berjanji lewat firman-Nya dalam Alquran:
… وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
(…Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. 65:2).
Bahkan Allah mengulang dua kali firman-Nya dalam satu surat, yaitu surat Alam Nasyrah ayat 5 dan 6:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا، إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. 94:5-6).