Manusia yang Merasa Benar Sendiri
Ilustrasi: wealthfulmind.
UM Surabaya

Sering kali baik di dunia nyata ataupun di dunia maya kita mendapatkan celotehan orang yang berkata misalnya ; “Jangan merasa paling benar” atau “Jangan merasa benar sendiri”. Dan ucapan-ucapan semisal itu.

Itulah di antara ucapan sebagian orang awam atau orang yang merasa terusik keyakinannya atau orang yang tidak senang mendapatkan teguran atau nasehat.

Tidak ada seorang manusia pun yang berakal waras yang tidak memiliki keyakinan, apa yang dilakukannya atau di amalkannya merasa salah, menyimpang atau sesat.

Tanyakan kepada mereka para pelakon penyimpangan dan kesesatan, apakah yang mereka yakini dan amalkannya itu benar ?

Pasti mereka akan menjawab, bahwa apa yang mereka yakini dan amalkannya adalah benar.

Tidak akan kita temukan orang yang bergelimang kesesatan tapi dia menyadari bahwa yang di yakini dan dilakukannya sebagai kesesatan.

Sebagai contoh Fir’aun, seorang raja zalim yang sesat dan melampaui batas, ketika di peringatkan oleh Nabi Musa ‘alaihis salam, untuk takut kepada azab Allah Ta’ala.

Fir’aun membantah bahwa yang dilakukannya adalah baik dan dia merasa diatas kebenaran. Fir’aun berkata:

مَا أُرِيكُمْ إِلَّا مَا أَرَىٰ وَمَا أَهْدِيكُمْ إِلَّا سَبِيلَ الرَّشَادِ – (سورة غافر. ٢٩)

“Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik, dan aku tidak menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar”.

Itulah ucapan Fir’aun yang merasa benar, dia tidak merasa dirinya di atas kesesatan, padahal sesat.

• Allah Ta’ala menjadikan semua manusia merasa benar

Mengapa semua orang, semua golongan yang ada di dunia ini merasa benar padahal satu sama lainnya berbeda-beda saling bertentangan?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini