UM Surabaya

Meskipun demikian, beliau memulai dakwahnya dengan ajakan kepada tauhid dan peringatan dari syirik. Beliau terus melakukan hal itu selama 13 tahun. Sampai-sampai salat yang sedemikian agung pun tidak diwajibkan, kecuali setelah 10 tahun beliau diutus. Hal ini menjelaskan tentang urgensi tauhid dan kewajiban memberikan perhatian besar terhadapnya.

Ia merupakan perkara terpenting dan paling utama yang diperhatikan oleh seluruh nabi dan rasul…” (lihat ta’liq beliau dalam Mukhtashar Sirati An-Nabi Wa Sirati Ash-habihi Al-‘Asyrati karya Abdul Ghani Al-Maqdisi, hal. 59-60)

Ibarat sebuah bangunan, maka tauhid adalah pondasi dan pilar-pilar penegak kehidupan.

Tanpa tauhid, tidak akan tegak bangunan kehidupan. Dan tanpa tauhid, tidak akan tegak masyarakat Islam.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ’anhuma, beliau menuturkan bahwa tatkala Nabi shallallahu alaihi wasallam mengutus Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ’anhu ke negeri Yaman, maka beliau berpesan kepadanya:

“Sesungguhnya engkau akan mendatangi sekelompok orang dari kalangan Ahli Kitab, maka jadikanlah perkara pertama yang kamu serukan kepada mereka adalah syahadat laa ilaha illallah.” Dalam sebagian riwayat disebutkan, “Supaya mereka mentauhidkan Allah.” (HR. Bukhari Muslim)

Oleh sebab itu, sangatlah mengherankan apabila sebagian orang yang mendakwakan diri sebagai pejuang dakwah Islam (orang-orang yang meneriakkan penegakan syariat Islam), namun di sisi lain mereka sangat meremehkan arti penting tauhid dan akidah.

Padahal, tauhid inilah yang menentukan diterima atau tidaknya amal- amal manusia.

Allah Ta’ala berfirman:

“Maka, barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah dia melakukan amal saleh dan tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatu apa pun.” (QS. Al-Kahfi: 110)

Sebesar apa pun amal ketaatan yang dilakukan oleh seorang hamba (atau sebuah masyarakat), akan tetapi jika tidak dilandasi tauhid dan keimanan yang benar, maka itu tidak ada nilai dan harganya.

Ia akan lenyap begitu saja, terbuang sia-sia bersama dengan keringat yang mereka kucurkan, bersama dengan waktu yang mereka habiskan, bersama dengan tetesan darah yang mereka tumpahkan. Sia-sia tanpa makna!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini