Muslihat Politik Masa Sahabat untuk Mendapat Kekuasaan
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Nurbani Yusuf

Tatkala Abu Musa radliyallahu ‘anhu (ra) dan ‘Amr bin ‘Ash radliyallahu ‘anhu
berkumpul di Daumatul Jandal, keduanya mewakili kubu masing-masing bersepakat untuk melakukan perundingan setelah peperangan antara Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah dan Mu’awiyah ra, dengan motif menurunkan dari kekhalifahan—

‘Amr bin Ash r.a. berkata kepada Abu Musa r.a. “Silakan Anda berbicara dulu!” Abu Musa pun berdiri seraya berkata:

“Aku telah pikirkan matang-matang. Ternyata sebaiknya aku turunkan Ali dari kekhalifahan sebagaimana aku turunkan pedangku ini dari pundakku.”

Lalu dia melepaskan pedangnya dari pundaknya.

Tibalah giliran ‘Amr bin ‘Ash untuk berbicara. Dia pun berdiri seraya berkata:

’Aku telah berpikir matang-matang, ternyata sebaiknya aku mengangkat Mu’awiyah sebagai khalifah sebagaimana aku mengangkat pedangku ini dari tanah.”

Lalu dia mengambil pedangnya dan meletakkannya di atas pundaknya.

Mendengar hal tersebut Abu Musa pun tak tinggal diam, dia bergegas mengingkari dengan keras.

Namun dengan mudah, ‘Amr bin ‘Ash menjawab, “Demikianlah kesepakatan kita.”

***

Sayidina Ali r.a. memenangi perang head to head, tapi kalah di meja runding.

Saya menyebutnya salah strategi tapi juga ada yang bilang muslihat Mu’awwiyah r.a.

Pengikut sayidina Ali karamallahu wajhah marah, Sahabat Ali pun dibunuh karena pengikutnya yang kecewa.

Sementara para ahli bait dikejar rezim baru yg berkuasa, Sayidina Ali r.a. dikejar atas bawah kanan kiri depan dan belakang

Politik memang punya logika sendiri. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini