*) Oleh: Wahjudin,
Kader Muhammadiyah PRM Podosari Kesessi Pekalongan
اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْد
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Selawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, keluarga, dan para sahabatnya yang setia.
Tak lupa, melalui mimbar ini khatib mengajak diri juga seluruh jamaah untuk terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah, dengan sebenar-benarnya iman dan takwa. Terus istiqamah dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Jamaah yang dirahmati Allah
Semangat baru dan optimisme mestinya selalu tumbuh dalam diri setiap Muslim. Momen tahun baru tentu sangat tepat untuk dijadikan sarana penggugah semangat dan optimisme.
Karenanya, pada kesempatan yang mulia ini, mari kita bersama-sama merenungi dan mendalami makna dari dua elemen yang sangat penting dalam kehidupan kita, yaitu semangat baru dan optimisme.
Dalam rentang hidup di dunia ini, terkadang kita dihadapkan pada tantangan dan rintangan yang membuat semangat terkikis dan optimisme meredup.
Namun, sebagai umat Islam, kita diajak untuk senantiasa menatap masa depan dengan semangat baru dan penuh optimisme.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr: 18).