Dua Skill Teknis Ini Penting Dimiliki Mubaligh Muhammadiyah
Pelatihan Instruktur Muballigh Muhammadiyah Nasional di Yogyakarta
UM Surabaya

Kaligrafi indah berbunyi “udhuluha bisalamin aminin” terpampang jelas di pintu masuk Gedung Tabligh Institute Yogyakarta. Beberapa orang terlihat memasuki ruangan, ada yang menenteng tas, membawa map, dan buku catatan.

Mereka yang hadir di ruangan tersebut adalah para peserta Training of Trainers (ToT) PIMMNAS (Pelatihan Instruktur Muballigh Muhammadiyah Nasional). Pelatihan yang digelar pada 24-27 Januari 2024. Diikuti 37 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Di sesi Jumat (26/1/2024), hadir Dr. Syakir Jamaluddin, MA, dosen Ilmu Hadis dan Fikih Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), sebagai pemateri.

Syakir menjelaskan perihal skill yang harus dimiliki seorang mubaligh Muhammadiyah. Dua skill tersebut layak dipenuhi para mubaligh agar dakwah yang disampaikan lebih optimal dan tepat sasaran.

Pertama, kata dia, persiapan materi adalah awal segalanya. Sebelum terjun ke gelanggang dakwah, maka alat-alat yang dibutuhkan harus di-prepare selengkap mungkin. Termasuk pentingnya kisi-kisi dan poin apa saja yang akan disampaikan.

“Itu bisa berupa catatan kecil, literatur dari sebuah buku, soft copy presentasi ppt. Hal ini supaya lebih fokus dan materi tidak melebar ke mana-mana,” tegasnya.

Kedua, sambung Syakir, turn in dengan jamaah. Istilah closing dalam berdakwah identik dengan diterimanya penyampaian ceramah sang mubaligh.

“Apa artinya, bermodalkan retorika bagus tapi jamaah tidak nyaman karena mubaligh asyik dengan dirinya sendiri. Dan yang disampaikan saja tapi tidak memahami apa keinginan jama’ah yang sesungguhnya sehingga dakwah serasa garing, tegang dan tidak nyambung,” jlentreh anggota Majleis Tabligh PP Muhammadiyah itu.

Menurut dia, peran skill turn in ini sangat penting. Dan tak kalah penting dengan yang pertama, karena dengan memetakan karakter, type objek dakwah, lokasi, lingkungan sekitar, usia, dan gender.

Dengan begitu, imbuh Syakir, dakwah akan mudah diterima. “Ini sesuai dengan motto tabligh Muhammadiyah, yaitu mencerahkan, menggerakkan dan menggembirakan,” pungkasnya. (chulil barory)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini