'Aisyiyah Tegaskan Sikap Politiknya Jelang Pilpres 2024
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Tri Hastuti Rochimah
UM Surabaya

Jelang Pemilihan Presiden 2024, pertanyaan mengenai dukungan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah terhadap calon presiden muncul di tengah masyarakat. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Tri Hastuti Rochimah mengungkapkan, banyak pertanyaan telah Ia terima terkait sikap resmi organisasi perempuan terbesar di Indonesia ini.

Dengan jumlah massa yang begitu besar, suara ‘Aisyiyah dianggap akan memiliki dampak signifikan dalam pesta demokrasi. 

Namun, Tri Hastuti secara tegas menyatakan bahwa sikap politik ‘Aisyiyah selalu mengikuti arahan dari Muhammadiyah, organisasi utama yang menjadi landasan bagi ‘Aisyiyah.

Tri Hastuti menegaskan bahwa Muhammadiyah selama ini telah menjaga jarak dari politik praktis, tidak terafiliasi dengan partai politik atau calon manapun. 

Dalam pengajian bulanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jumat (26/01/2024), Tri Hastuti menyampaikan, “Saya selalu sampaikan bahwa ‘Aisyiyah tentu mengikuti kebijakan organisasi induknya yaitu Muhammadiyah. Saya kira Muhammadiyah eksis sampai hari ini karena memang istikamah dengan khittah politik 1971.”

Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah memberikan kebebasan kepada setiap kader untuk memilih calon pemimpin yang dianggap mampu mengatasi berbagai permasalahan di negeri ini. 

Tri Hastuti menegaskan bahwa secara organisatoris, tidak ada paksaan bagi anggota Persyarikatan untuk memilih atau mendukung salah satu kandidat.

Dengan mempertahankan netralitasnya, ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah menggarisbawahi prinsip kebebasan dalam berpolitik, sekaligus memperkuat komitmen terhadap khittah politik yang telah menjadi pilar utama bagi kelangsungan organisasi ini.

Tri Hastuti tidak hanya menekankan netralitas ‘Aisyiyah dalam Pemilihan Presiden 2024, tetapi juga mengajak untuk memastikan bahwa pesta demokrasi ini berjalan secara tertib, jujur, dan transparan.

Menurutnya, Pemilu ini harus melahirkan pemimpin yang benar-benar memikirkan kepentingan rakyat, bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

Dalam upayanya mendukung proses demokrasi, ‘Aisyiyah telah lama berjuang untuk memberikan edukasi politik kepada masyarakat, bukan hanya pada Pemilu tahun ini. Salah satu fokus edukasinya adalah menghadapi politik uang, yang dianggap sebagai ancaman terhadap integritas demokrasi.

Selain itu, ‘Aisyiyah juga memberikan dukungan khusus kepada calon legislatif perempuan, karena dianggap memiliki komitmen pada kesetaraan gender. Dengan hal ini, ‘Aisyiyah berkontribusi dalam menciptakan lingkungan politik yang lebih inklusif dan setara.

Tri Hastuti juga menekankan pentingnya menjadikan Pemilu 2024 sebagai pesta demokrasi yang inklusif, yang ramah terhadap para penyandang difabel. 

Dalam pandangan ‘Aisyiyah, demokrasi sejati harus mencakup semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan itu, ‘Aisyiyah berkomitmen untuk mendukung upaya menciptakan ruang politik yang lebih adil dan responsif terhadap keberagaman masyarakat. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini