UM Surabaya

4. Atau dengan lafaz:

الْحَمْدُ لِلهِ

“Dari Anas bin Malik berkata; Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah sangat ridha kepada seorang hamba yang makan satu suapan kemudian memuji-Nya dan minum satu teguk air, kemudian ia memuji-Nya”. (HR. Muslim)

5. Atau dengan lafaz:

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kepadaku ini dan telah memberiku rezeki tersebut, tanpa usaha dan kekuatan dariku.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Berikut dalil-dalil dari kelima doa sesudah makan sebagaimana lafaz di atas:

حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ثَوْرِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنْ طَعَامِهِ وَقَالَ مَرَّةً إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي كَفَانَا وَأَرْوَانَا غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مَكْفُورٍ وَقَالَ مَرَّةً الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّنَا غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنًى رَبَّنَا. [رواه البخاري]

“….dari Abu Umamah bahwa Nabi saw jika selesai dari makan, sekali waktu dengan lafadz, jika mengangkat lambungnya, beliau mengucapkan: Segala puji hanya milik Allah yang telah memberi kecukupan kami dan menghilangkan rasa haus, bukan nikmat yang tidak dianggap dan tidak diingkari)’, dan sekali waktu beliau mengucapkan; Segala puji hanya milik Allah tuhan kami, bukan pujian yang tidk dianggap dan tidak dibutuhkan oleh tuhan kami.” (HR. al-Bukhari)

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ثَوْرٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ الْحَمْدُ لِلهِ (حَمْدًا)كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا . [رواه البخاري والجماعة]

“… dari Abu Umamah; bahwasanya Nabi saw apabila mengangkat bejananya (selesai makan) beliau mengucapkan: Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, yang baik, lagi penuh berkah. Tidak ada memberi kecukupan, pemberi simpanan dan pemberi kekayaan atas makanan itu selain Engkau wahai Tuhan kami”. (HR. al-Bukhari)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ لَيَرْضَى عَنْ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا. [رواه مسلم]

“Dari Anas bin Malik berkata; Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah sangat rida kepada seorang hamba yang makan satu suapan kemudian memuji-Nya dan minum satu teguk air, kemudian ia memuji-Nya”. (HR. Muslim)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ حَدَّثَنِي أَبُو مَرْحُومٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَأَبُو مَرْحُومٍ اسْمُهُ عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ مَيْمُونٍ. [رواه الترميذي]

“Diriwayatkan dari Muadz bin Anas ra., ia berkata; bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: “Siapa saja yang makan suatu makanan kemudian mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kepadaku ini dan telah memberiku rezeki tersebut, tanpa usaha dan kekuatan dariku”. Orang itu akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad hasan. Imam at-Tirmidzi menjelaskan bahwa Abu Marhum nama sebenarnya adalah Abdurrahim bin Maimun)

*Sumber: http://tarjihmuhammadiyah.blogspot.com/2015/02/doa-sebelum-dan-sesudah-makan.html

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini