UM Surabaya

Catatan :

1. Makan dan minum dikategorikan amalan yang mubah, tetapi doa untuk memulai atau sesudah makan adalah bentuk ibadah secara umum (ibadah gair mahdhah)

2. Artinya nilai ibadah umum tersebut akan tetap dicacat sebagai bentuk taqarrub kepada Allah. Apalagi niat makan atau minum dilandaskan dengan takwa dan menjalankan sunah Nabi saw.

3. Makan dan minum dalam Islam tidak hanya sekadar memuaskan nafsu jasmani tetapi juga tujuan rohani, niat makan untuk kuat beribadah, mencari nafkah, dan menjalankan berbagai amal saleh dengan menegakkan tulang punggung melalui makan dan minum.

4. Hendaknya kaum muslimin memperhatikan cara makan yang sesuai sunah (dicontohkan) Nabi saw. Nabi melakukan berdasarkan ilmu dan syariat, karenanya kita mesti meneladaninya.

Jika tidak makan dan minum kita sebatas memenuhi nafsu dan urusan dunia semata. Apa yang kita makan dan bagaimana cara kita makan adalah cerminan perilaku kita. You are what you eat.

5. Perhatian Islam terhadap apa yang kita makan dan minum sangatlah kuat dan tegas, menjauhi makan yang syubhat apalagi yang haram.

Cara memperoleh makanan saja di atur dalam Islam apalagi cara makannya. Jadi tidak hanya persoalan di atur zat makannya haram atau tidak, tetapi cara memasukkan makanan ke dalam perut kita juga di atur agar nilai berkah bagi tubuh dan hidup kita sehari-hari.

6. Memulai makan dan mengakhirinya dengan lafaz Allah tidak hanya sebagai bentuk doa bersyukur atas nikmat yang diberi.

Tetapi juga sebagai bentuk perlawanan kita terhadap setan yang selalu mengarahkan kita kepada yang haram, penyelisihan makan kita berbeda dengan segala bentuk sifat setan (kejahatan, keburukan) seperti tangan kiri, mubazir, berlebihan, tidak memulai dengan bismillah dan seterusnya.

Semua itulah yang bisa menjauhkan kita dari berkahnya makanan untuk tubuh kita sehingga menyebabkan tubuh berat beribadah dan malas beramal saleh karena prosesnya tidak lillah, tidak sesuai sunah.

7. Hendaknya kita juga selektif memilih doa-doa yang diajarkan Rasulullah, riwayat yang sahih yang kita amalkan.

Terbukti banyak riwayat sahih baik memulai makan, apalagi redaksi doa sesudah makan sangat banyak pilihannya. Sangat disayangkan yang masyhur di masyarakat ternyata yang diamalkan justru redaksi doa yang riwayatnya lemah. Allah A’lam.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini