UM Surabaya

Saudaraku,

Demikianlah tabiat manusia, memang sedikit sekali yang bersyukur, Allah Azza Wa Jalla mengingatkan kepada kita bahwa kelengkapan seluruh anggota tubuh kita yang Allah Azza Wa Jalla ciptakan hendaknya kita bersyukur, nikmat sehat sehingga mampu beribadah dan aktivitas. Belum lagi curahan rezeki yang begitu banyak, tapi ternyata memang sedikit sekali yang bersyukur.

Allah Azza Wa Jalla yang Maha Rahman, mengulang ulang kalimat mulia ini hampir 31 kali dalam Al Quran Surat Ar Rahman, tidakkah kita merasa diingatkan dengan itu, artinya dengan segala apa pun yang terjadi wajibnya untuk menghindari kufur nikmat.

Allah Azza Wa Jalla berfirman:

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” (QS. Ar-Rahman: 77)

“Dan segala nikmat yang ada padamu datangnya dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan.”
(QS. An-Nahl: 53)

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
(QS. An-Nahl: 18)

Saudaraku,

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengingatkan kita betapa penting dan wajibnya mensyukuri nikmat.

“Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR Bukhari 5933)

Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan:

“Kenikmatan adalah keadaan yang baik. Ada yang mengatakan, kenikmatan adalah manfaat yang dilakukan dengan bentuk melakukan kebaikan untuk orang lain.”
(Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari 5933)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini