*) Oleh: Anwar Hudijono,
Jurnalis senior tinggal di Sidoarjo
Tatkala Allah mengangkat Daud sebagai penguasa dunia, Allah berpesan agar berbuat adil. Sekaligus mengingatkan agar jangan menuruti hawa nafsu karena akan menyesatkan.
Hal itu terbaca jelas pada Quran Surah As Shad 26:
“(Allah berfirman), “Wahai Daud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.”
Kekuasaan itu pasti menggiurkan. Hampir semua orang menginginkannya. Pileg, pilpres, pasti mencari kekuasaan.
Dengan kekuasaan seseorang bisa naik statusnya. Bisa mendapat keistimewaan-keistimewaan, kehormatan. Dengan kekuasaan hampir selalu bisa mendapat apa yang diinginkan.
Tapi Allah mengingatkan, dengan kekuasaan pula seseorang bisa dihinakan.
“Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 26)
Allah menyertakan ujian dalam setiap kekuasaan. Ujian paling elementer adalah keadilan. Apakah dengan kekuasaan bisa berlaku adil?
Jika bisa maka Allah akan meninggikan derajatnya. Tetapi jika tidak bisa maka Allah akan menghinakan serendah-rendahnya. Terutama di akhirat.
Ujian kedua adalah kekuasaan itu sangat dekat dengan hawa nafsu. Sementara hawa nafsu sering dipergunakan setan untuk menyesatkan manusia.
Lengah sedikit seorang penguasa bisa dalam sekejap berubah menjadi monster. Menindas, semena-mena. Kekuasaan di tangannya berubah menjadi racun, pedang, api membakar.
Allah pun menguji Daud. Ujian itu ditulis dalam Al Quran Surah As Shad 21 – 25. Alkisah, Daud sedang di Mihrab (tempat ibadah). Datanglah dua orang bersaudara yang berselisih.
Yang satu orang memiliki 99 ekor kambing betina. Sedang yang satu orang memiliki seekor kambing jantan saja. Pemilik 99 ekor kambing itu meminta agar saudaranya menyerahkan satu-satunya kambing itu kepadanya.