Inilah yang disebut dengan taubat nashuha, taubat yang tulus dan murni. Semoga Allah menerima tobat-tobat kita sebelum memasuki waktu barokah di bulan Ramadan sehingga kita pun akan mudah melaksanakan kebaikan.
Di antara doa untuk meminta segala ampunan dari Allah adalah do’a berikut ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى
“Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii” (Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan) (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719).
3. Memohon Kemudahan dari Allah.
Selain dua hal di atas, kita juga harus fahami bahwa untuk mudah melakukan kebaikan di bulan Ramadan, itu semua atas kemudahan dari Allah.
Jika kita terus pasrahkan pada diri sendiri, maka ibadah akan menjadi sulit untuk dijalani. Karena diri ini sebenarnya begitu lemah.
Oleh karena itu, hendaklah kita banyak bergantung dan tawakal pada Allah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadan.
Terus memohon doa pada Allah agar kita mudah menjalankan berbagai bentuk ibadah baik salat malam, ibadah puasa itu sendiri, banyak berderma, mengkhatamkan atau mengulang hafalan Qur’an dan kebaikan lainnya.
Doa yang bisa kita panjatkan untuk memohon kemudahan dari Allah adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa” (Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah). (Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3:255. Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah).
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ
“Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot wa tarkal munkaroot.” (Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran). (HR. Tirmidzi no. 3233, shahih). (*/tim)