Termasuk sebab beroleh rezeki adalah bertakwa kepada Allah ‘azza wa jalla.
Allah ‘Azza Wa Jalla janjikan dalam firman-Nya:
“Siapa yang bertakwa kepada Allah, Allah akan jadikan baginya jalan keluar dan Allah akan beri rezeki dari arah yang tidak dia sangka.” (QS. ath-Thalaq: 2-3)
Namun janganlah dikatakan bahwa rezeki sudah tercatat dan sudah ditentukan sehingga kita tidak perlu melakukan sebab-sebab (upaya) yang bisa menyampaikan kepada rezeki tersebut.
Sebab, sikap seperti itu termasuk kelemahan. Sikap yang cerdas dan menunjukkan kekokohan adalah kita berusaha menempuh sebab yang mengantarkan menuju rezeki kita dan melakukan hal yang bermanfaat dalam urusan agama dan dunia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang cerdas adalah yang menundukkan jiwanya dan beramal untuk persiapan kehidupan setelah mati. Adapun orang yang lemah adalah yang mengikuti keinginan hawa nafsunya lantas mengharapkan dari Allah angan- angannya.”
Sebagaimana rezeki telah tercatat dan ditakdirkan dengan sebab-sebabnya, demikian pula jodoh.
Ia telah tercatat dan ditakdirkan dengan sebab-sebabnya. Setiap orang telah tercatat pasangan hidupnya, telah ditentukan dengan siapa dia akan menikah.
Tidaklah tersembunyi bagi Allah ‘Azza Wa Jalla sesuatu pun yang ada di bumi dan yang ada di langit. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News