Tujuh Tanda Hati yang Sudah Mati
Ilustrasi: istimewa
UM Surabaya

Di antara tanda-tanda hati yang mati ada tujuh:

1. Meninggalkan Salat

Salat lima waktu wajib dilakukan sepanjang hayat dan sengaja meninggalkan satu salat saja maka dosanya sangat besar dan bergelar ia dengan nama fasiq.

Orang yang tidak salat akan diazab di dalam kubur, di padang mahsyar dan di dalam neraka.

Orang yang telah mati hatinya tidak merasa bimbang sedikit pun dengan azab yang sedang menunggunya.

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ

”Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah salat.” (HR. Tirmidzi no. 2825)

Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama.

Kenapa salat itu tak boleh ditinggalkan? Karena salat adalah amal yang akan ditanyai di hari perhitungan nanti.

Dari Abu Hurairah ra berkata:

“Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba adalah salat. Jika salatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika salatnya rusak benar-benar telah celaka dan merugi.” (HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).

Tidakkah kita merasa gemetar, saat ditanya tentang sudahkah kita salat. Bagaimana kita menjawab pertanyaan saat dihisab kelak.

Apakah kita termasuk orang yang menegakkan salat atau mengabaikannya. Tentu, kita tak ingin diri ini celaka, dan berakhir dengan penyesalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini