Sabar adalah ibadah yang sangat mulia. Seseorang meraih pahala dan surga dengan sabar.
Sabar bukan berarti pasrah, tapi sabar adalah berjuang melawan hawa nafsu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allâh Azza Wa Jalla .
Tingkatan ujian dan musibah yang menimpa manusia berbeda-beda tergantung kepada kehendak Allâh Yang Maha Mengetahui, Maha Penyayang dan Maha Bijaksana.
Peringatan untuk selalu husnuzan (berprasangka baik) kepada Allâh dalam takdir (ketentuan)Nya yang pahit bagi kita. Terkadang seseorang tidak menyukai sesuatu padahal itu baik baginya, sebaliknya terkadang seseorang itu menyukai sesuatu padahal itu buruk baginya.
Tanda yang menunjukkan Allâh Subhanahu Wa Ta’ala mencintai hamba-Nya adalah Allâh Subhanahu Wa Ta’ala memberikan ujian dan cobaan (seperti musibah dan yang lainnya) kepadanya.
Penetapan adanya hikmah bagi Allâh Azza Wa Jalla dalam perbuatan-perbuatan-Nya. Balasan (baik dan buruk) disesuaikan dengan amalan seseorang.
Dorongan untuk bersabar atas musibah yang menimpa, karena bisa jadi musibah itu merupakan tanda kecintaan Allâh dan semakin besar musibah yang menimpa, maka semakin besar pula ganjarannya.
Seluruh perkara kehidupan seorang mukmin adalah baik. Pahala untuknya di sisi Allâh sama, baik yang tampak olehnya buruk maupun baik.
Tema Hadis yang Berkaitan dengan Alquran
Allâh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allâh supaya kamu beruntung.”
(QS. Ali ‘Imran : 200)
Allah Wa Ta’ala berfirman :
“Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allâh) bagi orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur.” (QS. Asy-Syûrâ :33)
Allâh Subhanahu Wa Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya:
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar dan mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah :24)