Hal ini sebagaimana dinarasikan Al-Quran sebagaimana berikut:

قَا لَ اٰمَنْتُمْ لَهٗ قَبْلَ اَنْ اٰذَنَ لَـكُمْ ۗ اِنَّهٗ لَـكَبِيْرُكُمُ الَّذِيْ عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ ۚ فَلَاُ قَطِّعَنَّ اَيْدِيَكُمْ وَاَ رْجُلَكُمْ مِّنْ خِلَا فٍ وَّلَاُ صَلِّبَـنَّكُمْ فِيْ جُذُوْعِ النَّخْلِ ۖ وَلَـتَعْلَمُنَّ اَيُّنَاۤ اَشَدُّ عَذَا بًا وَّاَبْقٰى

“Dia (Fir’aun) berkata, “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia itu pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka sungguh, akan kupotong tangan dan kakimu secara bersilang, dan sungguh, akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya.””
(QS. Ta-Ha : 71)

Kekejaman Fir’aun tak berhasil menutup cahaya kebenaran atau menghentikan kepercayaan Bani Israel kepada Nabi Musa.

Bahkan akhir dari kesabaran Bani Israel dalam mengikuti nabi Musa berakhir dengan gemilang karena berhasil mewarisi berbagai prestasi duniawi yang dilahirkan Fir’aun.

Warisan duniawi Fir’aun sangat cemerlang, seperti berupa keindahan taman-taman air yang indah, kekayaan melimpah, serta kursi kekuasaan yang agung.

Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:

فَاَ خْرَجْنٰهُمْ مِّنْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ

وَّكُنُوْزٍ وَّمَقَا مٍ كَرِيْمٍ

“Kemudian, Kami keluarkan mereka (Fir’aun dan kaumnya) dari taman-taman dan mata air,” “dan (dari) harta kekayaan dan kedudukan yang mulia,” (QS. Asy-Syu’ara’ :57- 58)

Karya dan prestasi Fir’aun yang gemerlap, elite dan pengikut yang loyal (penjilat) berhasil runtuh dan ditaklukkan oleh sikap Nabi Musa yang lembut dan penyabar.

Dengan demikian, Alquran mencatat sejarah emas Nabi Musa yang telah sukses meruntuhkan penguasa zalim dengan sikap lembut dan sabar. (*)

Pacet, 4 Februari 2024

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini