UM Surabaya

Karena ucapan yang sudah keluar dari lisan kita bisa mendatangkan manfaat apabila yang disampaikan adalah hal-hal yang baik dan berguna serta tidak menyakiti orang lain.

Juga bisa mendatangkan mudarat apabila yang disampaikan itu hal yang tidak baik dan menyinggung orang lain.

Kita dalam keseharian selalu berinteraksi dengan orang lain. Ketika di rumah kita berinteraksi dengan keluarga, saudara, tetangga.

Ketika di luar rumah, kita berinteraksi dengan rekan kerja di kantor, sahabat, relasi dan lain lain.

Menjaga lisan agar tidak menyinggung perasaan orang lain sangat diperlukan. Jangan sampai karena kesalahan lisan kita bisa berakibat renggangnya hubungan persaudaraan, kekeluargaan, persahabatan dan relasi.

Kalau lisan kita selalu dijaga maka imej tentang diri kita juga akan terjaga. Tidak ada ketakutan dari orang lain terhadap kita.

Orang lain akan mempercayai kita ketika akan berbicara atau bermusyawarah. Di mana pun kita berada orang lain akan merasa aman dan nyaman.

Sebaliknya kalau lisan kita tidak terjaga, sering mengatakan hal hal yang buruk, sering menyakiti orang lain dengan ucapannya, maka orang akan menghindari kita apabila akan berbicara atau bermusyawarah.

Dan kalau imej itu sudah melekat pada diri kita akan sulit untuk mengubahnya.

Terdapat banyak perbuatan yang berasal dari lisan dan berujung menjadi dosa. Contohnya seperti ghibah, mengadu domba, pembicaraan yang tidak bermanfaat, candaan yang berlebihan,

Alfred Korzybski, seorang peletak dasar teori general semantics, menyatakan bahwa penyakit jiwa, baik individual maupun sosial, timbul karena penggunaan tutur kata yang tidak benar.

Maka dari itu, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pernah mengucapkan suatu doa yang sangat penting. Doa itu diabadikan dalam QS As-Syuara’ ayat 84.

Doa tersebut merupakan harapan dan keinginan Nabi Ibrahim agar orang-orang yang hidup setelahnya tetap menghormatinya dengan ungkapan-ungkapan yang baik.

وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ

“Dan jadikanlah aku buah tutur kata yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini