Maka jelas bahwa pendapat jumhur (mayoritas) ulama dalam masalah ini sangat kuat, seperti diungkap oleh Syaikh ‘Athiyah Salim rahimahullah: “Pendapat yang rajih dalam masalah ini adalah yang mengatakan bahwa Nabi Khidhir alaihissallam telah meninggal dunia”.[26] Wallâhu a’lam.
Pelajaran dari Ayat
Musuh-musuh Islam senantiasa senang atas musibah yang menimpa kaum Muslimin.
Setiap yang bernyawa pasti mati.
Nabi Khidhir alaihissallam telah meninggal dunia, dan tidak ada dalil sahih yang menunjukkan bahwa beliau masih hidup sampai saat ini.
Kehidupan dunia pada hakikatnya adalah sementara, kehidupan akhirat lah yang kekal selamanya.
Kesengsaraan di dunia ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesengsaraan di akhirat kelak. (*/tim)
Footnotes:
[1] Zâdul Masîr (5/ 350).
[2] Lubâbun Nuqul fi Asbâbin Nuzûl (146).
[3] Aisarut Tafâsîr (3/ 412).
[4] Tafsir at-thabarî (18/ 439).
[5] Aisarut Tafâsîr (3/412).
[6] Tafsîr Ibnu Katsîr (2/360).
[7] Tafsîr Ibnu Katsîr (5/187).
[8] Adhwâul Bayân (19/267).
[9] Az-Zahrun Nadhîr fî Akhbâril Khidhir (92).
[10] Al-Jâmi’ li-Ahkâmil Qur’ân (11/ 41).
[11] Al-Bahrul Muhîth (6/139).
[12] Adhwâul Bayân (19/269).
[13] Shahîh Muslim (5/156).
[14] Adhwâul Bayân (19/271).
[15] Shahîh Muslim (7/186).
[16] Adhwâul Bayân (19/272).
[17] Al-Musnad (3/(387 dan dihasankan oleh al-Albâni di dalam kitab Tahrîm Alatit Tharb (159).
[18] Az-Zahrun Nadhîr fî Akhbâril Khidhir (90).
[19] Adhwâul Bayân (19/275).
[20] Az-Zahrun Nadhîr fî Akhbâril Khidhir (91).
[21] Ibid (89).
[22] Ibid (90).
[23] Ibid (90).
[24] Al-Jâmi’ li-Ahkâmil Qur’ân (11/42).
[25] Adhwâul Bayân (19/281).
[26] Adhwâul Bayân (19/269).
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News