Grand Syaikh Al Azhar Apresiasi Peran Kemanusiaan Muhammadiyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir hadiri pertemuan dengan Grand Syaikh Al Azhar, Ahmed Mohamed Ahmed El-Tayeb

Grand Syaikh Al Azhar Ahmed Mohamed Ahmed El-Tayeb mengaku sudah sejak lama mengetahui peran Muhammadiyah yang telah banyak membantu di bidang pendidikan dan kemanusian global.

Grand Syaikh memuji dan mengapresiasi penuh peran Muhammadiyah dalam kemanusiaan global, sehingga Ia menilai sangat layak untuk menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity.

Hal itu disampaikan Grand Syaikh Al Azhar saat menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris Umum PP Abdul Mu’ti dan Ketua PP Syafiq Mughni, Ahad (4/2/2024) di Hotel Emirates Palace.

Baca juga: Berkontribusi Terhadap Perdamaian Global, Muhammadiyah Raih Penghargaan Zayed Award

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda penerimaan anugerah Zayed Award for Human Fraternity 2024 yang digelar di Abu Dhabi. Selain itu, Grand Syaikh juga turut menemui para penerima anugerah lainnya yakni dari Nahdlatul Ulama (NU) yang diwakili Ulil Abshar, Professor Sir Magdi Yacoub dokter ahli jantung anak dari Mesir dan Sister Nelly Leon Correa yang diwakili Suster Lili dari Chile, yang sangat berperan dalam membantu wanita-wanita yang berada di tahanan.

Haedar dalam pertemuan tersebut menyampaikan rasa terimakasih atas pengakuan yang mulia Grand Syaikh terkait peran kemanusiaan global Muhammadiyah. Haedar juga mengatakan bahwa Grand Syaikh telah banyak memberikan perhatian dalam bidang keagamaan, kemanusian serta toleransi beragama.

“Grand Syaikh atas peran kemanusiaannya merupakan mujadid tokoh pembaharu di abad ini,” ucap Haedar.

Sekadar diketahui, Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan internasional independen yang diselenggarakan setiap tahun untuk memberikan penghormatan kepada setiap individu dan lembaga tanpa memandang latar belakang dan asal.  Mereka yang bekerja tanpa pamrih dan tak kenal lelah melampaui rintangan demi mewujudkan nilai-nilai abadi solidaritas, integritas, keadilan dan optimisme serta menciptakan terobosan menuju hidup berdampingan secara damai.

Penghargaan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019, setelah pertemuan bersejarah di Abu Dhabi antara Yang Mulia Paus Fransiskus dan Yang Mulia Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb. Dalam kesempatan tersebut, mereka bersama-sama menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia.

Penghargaan ini diberikan untuk menghormati almarhum Syekh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab, yang terkenal berkat upaya kemanusiaan dan dedikasi beliau dalam membantu semua orang tanpa memandang latar belakang atau asal mereka. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini