Nah, daripada diakui untuk hal-hal yang negatif, kenapa tidak melakukan sesuatu yang lebih produktif dan membawa dampak positif dalam bentuk lebih fokus pada kehidupan spiritual.
Periodisasi usia manusia mempunyai titik krusialnya masing-masing, tak terkecuali bagi mereka yang telah memasuki usia 40 tahun.
Ada pesan kepada kaum Muslim yang telah menginjak usia 40 tahun. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah SWT dan juga hadis Nabi Muhammad saw.
Allah SWT berfirman:
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِير
“Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.” (QS Fatir: 37)
Sejumlah ahli tafsir menafsirkan peringatan dalam ayat tersebut adalah uban. Dan ada pula yang menyebut bahwa apa yang dimaksud peringatan adalah Rasulullah SAW. Dan diketahui bahwa Allah SWT tidak pernah mengirim Nabi kecuali setelah 40 tahun.
وقال الإمام النووي: نقلوا أن أهل المدينة كانوا إذا بلغ أحدهم أربعين سنة تفرغ للعبادة
Atas itulah, Imam Nawawi berpendapat, “Dinukilkan dari para warga Madinah, jika salah satu dari mereka sudah mencapai usia 40 tahun, maka itulah saatnya untuk meningkatkan dirinya dalam beribadah kepada Allah SWT.”
Imam al-Qurthubi mengisahkan dalam kitab tafsirnya Al-Jami’ li Ahkam al-Quran, bahwa Imam Malik bin Anas pernah mengatakan:
أدركت أهل العلم ببلدنا وهم يطلبون الدنيا والعلم ويخالطون الناس، حتى يأتي لأحدهم أربعون سنة، فإذا أتت عليهم اعتزلوا الناس واشتغلوا بالعبادة حتى يأتيهم الموت
“Saya mendapati para ahli ilmu di kampung kami mencari dunia dan ilmu dan serta berbaur dengan banyak orang. Lalu saat masuk usia 40 tahun, mereka enggan berbaur atau kumpul-kumpul bersama orang-orang dan memilih melakukan ibadah sampai ajal menjemput mereka.”
وعن الشعبي، عن مسروق – رحمه الله – أنه كان يقول: إذا بلغ أحدكم أربعين سنةً فليأخذ حذره من الله – عز وجل
Dari Al-Sya’bi, dari Masruq, dia berkata, “Apabila salah seorang dari kalian telah menginjak umur 40 tahun, maka ambillah peringatan daripada Allah Azza wa Jalla “.
Qasim bin Abdul Rahman pernah bertanya kepada Masruq soal kapan seseorang direnggut bersama dosa-dosanya. Lalu dijawab, “Ketika kamu sudah mencapai 40 tahun, maka hati-hati.”
Ibnu Katsir pun berpendapat, dalil-dalil tersebut merupakan tuntunan agar seseorang yang sudah menginjak usia 40 tahun untuk senantiasa memperbarui tobatnya dan semakin mendekatkan diri pada Allah SWT. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News