Kedua, mencintai dan dicintai oleh rakyatnya. Tidak mementingkan diri dan golongannya. Nabi Muhammad saw bersabda:

خِيارُ أئِمَّتِكُمُ الَّذِين تُحِبُّونَهُمْ ويُحِبُّونَكُمْ، ويُصَلُّونَ علَيْكُم وتُصَلُّونَ
عليهم، وشِرارُ أئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ ويُبْغِضُونَكُمْ، وتَلْعَنُونَهُمْ ويَلْعَنُونَكُمْ

“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.” (HR. muslim)

Ketiga, mendoakan dan didoakan. Dengan salat seorang pemimpin akan ditolong Allah dalam kepemimpinannya dari berbagai macam masalah yang dihadapinya.

Karena berkat doa-doanya sesudah salat, kalau seorang pemimpin tidak salat atau salatnya buruk maka dia akan memimpin “sendirian” tanpa Allah, sehingga Allah tidak menyertai dan tidak menolongnya karena sombong dengan tidak melakukan salat.

Oleh karena itu, dalam memilih pemimpin, perhatikan benar pedoman Allah ini dalam mencari dan memilih pemimpin!

Kenali betul dan cari tahu bahwa yang kita pilih adalah calon pemimpin yang benar-benar salat dalam kesehariannya dan bahkan bisa menjadi imam bukan sekadar salat sebagaimana pemimpin-pemimpin Islam yang sukses terdahulu.

Mari para ulama para kiai, para tokoh agama (Islam) lainnya, para ustaz/mubaligh/dai bimbing jamaah kita hingga hari puncak tanggal 14 Februari 2024, pertanggung jawaban kita akan lebih berat jika tidak mengindahkan dan tidak mengingatkan umat akan hal ini.

Jaga ketakwaan kita kepada Allah dalam menghadapi godaan dunia! Karena bisa jadi godaan dunia ini akan datang untuk memporak-porandakan prinsip-prinsip ketakwaan kita kepada Allah dalam hal ini.

Sudahkah kita mengambil peran untuk mencari tahu dan membimbing serta menggiring umat untuk memilih calon pemimpin yang salat?

Atau justru sikap kita apatis tidak peduli bahkan bertolak dengan ayat dan hadis di atas dengan merekomendasikan memilih pemimpin yang tidak/belum tentu salat? Na’uuzu billah.

Semoga, Allah membimbing kita semua kepada petunjuknya yang lurus dan menganugerahkan kita pemimpin-pemimpin yang salat dalam semua tingkatan mulai dari tingkat daerah sampai tingkat pusat yaitu presiden. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini