Kalimat “inna lillahi wa inna ilaihi raji’uun” sudah cukup populer di kalangan umat Islam Indonesia karena selalu sering dikaitkan dengan berita duka.
Walaupun sebenarnya kalimat ini merupakan kalimat yang diucapkan ketika seorang muslim menghadapi musibah, baik itu kematian sanak saudara, kehilangan sesuatu dan yang semisalnya.
Seperti yang disebutkan dalam ayat tersebut : ketakutan dan kekurangan jiwa (psikologis), kelaparan (biologis), dan kekurangan harta dan buah-buahan (ekonomis).
Kalimat Kedua
Pada surat Ali Imran ayat 173-174 Allah berfirman yang artinya:
“(dan merekalah) orang-orang (yang ketika) sekelompok orang mengatakan pada mereka, ‘sesungguhnya (para musuh) telah berkumpul untuk (menyerang) kalian maka takutlah pada mereka’ maka justru keimanan mereka bertambah dan mereka (orang-orang beriman itu) mengucapkan ‘hasbunallah wa ni’mal wakiil’ (cukuplah Allah sebaik-baik tempat berserah). Maka mereka (orang-orang beriman itu) kembali dengan kenikmatan dari Allah dan banyak keutamaan, mereka juga tidak disentuh dengan keburukan, mereka juga mengikuti keridhaan Allah, dan Allah-lah Yang Maha Memiliki Kemuliaan Yang Agung”.
Kalimat berikutnya adalah “hasbunallah wa ni’mal wakiil”, sekalipun sebab turunnya ayat ini berkaitan dengan peperangan pada saat itu.
Akan tetapi dalam konteks pengucapannya juga bisa dilakukan ketika seorang muslim menghadapi masalah yang bertumpuk, kesulitan yang terbilang sangat sulit untuk diselesaikan. Karena inti makna kalimat ini adalah penyerahan diri dan apa yang ditakutkan kepada Allah.
Kalimat Ketiga
Dan Allah SWT berfirman:
“dan aku serahkan urusanku ini kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui (kondisi) hamba-Nya. Maka Allah lindungi dirinya dari segala keburukan dari apa yang dimakarkan oleh mereka (musuh)..” yang terdapat dalam surat Ghafir ayat 44 dan 45.
Ayat ini mengisahkan Nabi Musa ‘alaihis salam yang menghadapi kaumnya yang tidak suka dengan ajakan yang disampaikan. Dalam mengajak pada kebaikan tentu penentangan adalah suatu hal yang biasa ditemui.