Muslim secara umum juga perlu menyerahkan urusannya pada Allah ketika dirinya menghadapi orang-orang yang tidak suka dengan dirinya, sekalipun bukan hanya dalam dakwah saja, termasuk dalam pekerjaan sehari-hari.
Kalimat Keempat
Ayat keempat ini mengisahkan seorang Nabi Yunus ‘alaihis salam yang sempat merasakan putus asa dalam menghadapi kaumnya, yang kemudian memutuskan untuk pergi dan ketika berlayar ke sebuah tempat, sebuah pertimbangan berat menjadikannya harus memilih untuk diterjunkan ke laut lepas karena kapalnya kelebihan muatan.
Dikisahkan dengan indah dalam surat Al-Anbiya ayat 87 dan 88:
“Dan Dzun Nun (Nabi Yunus) ketika pergi dengan marah dan merasa bahwa dirinya tak mampu lagi (dalam menghadapi kaumnya), maka dirinya berdoa di tengah gulitanya perut ikan paus ‘laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzalimin’ (tiada sesembahan kecuali Engkau, maha suci Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang lalim). Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dirinya dari keterpurukan, dan begitulah Kami selamatkan orang-orang beriman.”
Dalam kehidupan bukan tidak mungkin seorang muslim menghadapi kondisi serupa : sudah tenggelam di laut lepas berupa masalah hidup, diombang-ambingkan badai ujian kehidupan, ditelan pula dalam jurang problematika yang sempit dan membuat hidup serasa gulita.
Sebuah kondisi yang begitu terasa sangat sulit jika banyak manusia sekalipun berusaha menolong tapi mereka tetap tidak mampu. Maka doa Nabi Yunus –‘alaihis salam- mungkin akan sedikit membantu.
Kalimat Kelima
Terakhir, firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 148 dan 149:
“Dan tiadalah yang diucapkan mereka kecuali ‘rabbanaghfirlana dzunubana wa israfanaa fii amrina wa tsabbit aqdamana wanshurna ‘alal qaumil kaafirin’(wahai Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan sikap kami yang berlebihan dalam urusan kami dan kuatkanlah pijakan kaki kami dan menangkanlah kami atas orang-orang kafir). Maka Allah datangkan pada mereka pahala dunia dan sebaik-baik pahala akhirat dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.”
Doa memohon ampunan atas dosa dan anggapan buruk dalam sebuah urusan sekaligus permintaan untuk diberi kemampuan bertahan dalam menghadapi masalah sekiranya sangat perlu dilafalkan seorang muslim dalam menghadapi kondisi yang mencekam dalam fase hidupnya. (*)
*) Sumber: muhammadiyah.or.id
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News