*) Oleh: KH. Nadjih Ihsan, MAg,
Pakar Kajian Tauhid dan Ketua Divisi Pengembangan SDI Mubaligh Majelis Tabligh PWM Jatim
Kezaliman yang terbesar adalah kezaliman kepada Allah SWT, seseorang disebut menzalimi Allah SWT jika ia tidak mengembalikan hak Allah, yaitu hak untuk diibadahi satu-satunya.
Menyelewengkan dan merampas hak Allah SWT disebut syirik kepada Allah, dosa terbesar. Dan pelakunya diancam untuk tidak diberi ampunan jika ia tidak bertobat dengan tobat yang semurni murninya/ توبة نصوحا
ان الله لا يغفر ان يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء وما يشرك بالله فقد افترى اثما عليما، النساء : ٤٨
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa karena mempersekutukannya (syirik) dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar.”
Dosa syirik tidak terdorong oleh nafsu, sementara itu dosa selain syirik terdorong oleh nafsu, berzina karena nafsu, mencuri karena nafsu, membunuh juga karena nafsu.
Ada kewajiban syar’i bagi kita semuanya agar berhati-hati dan selalu memohon kepada Allah SWT agar terhindar dari perbuatan syirik.
Nabi Ibrahim alaihissalam, yang selalu memohon dan berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari perbuatan syirik.
واذ قال ابراهيم رب اجعل هذا البلد امنا واجنبني وبني ان نعبد الاصنام، رب انهن اظلمن كثيرا من الناس،ابراهيم : ٣٥- ٣٦
“Dan ingatlah ketika Ibrahim berdoa Ya Tuhan jadikanlah negeri ini (Mekkah ) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala. Ya Tuhan berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia.”
Bukan hanya memohon untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk anak cucu dan seluruh keluarga nabi Ibrahim.
Alasan yang dikemukakan adalah karena menyembah berhala itu, atau berbuat Syirik itu manusia menjadi tersesat jauh dari bimbingan Allah SWT.
Dalam suatu hadis Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam berkata:
اخوف وما اخاف عليكم الشرك الاصغر، فسئل عنه فقال (الرياء) ، رواه احمد
“Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kalian semuanya adalah Syirik kecil, kemudian beliau ditanya tentang sirik kecil itu beliau menjawab: yaitu riya.”
Saat Rasulullah menyampaikan kekhawatirannya tentang syirik kecil, disampaikan kepada para sahabat.
Artinya, sahabat lah yang sangat dikhawatirkan oleh Rasulullah saw ditimpa satu penyakit yang disebut dengan riya.
Jika sahabat saja dikhawatiri oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, tentu saja kita harus lebih khawatir kemungkinannya terjerumus dalam perbuatan syirik.
Demikian juga tentang Nabi Ya’kub, beliau sangat khawatir akidah tauhid putra-putranya setelah beliau wafat.
ام كنتم شهداء اذ خضر يعقوب الموت اذ قال لبنيه ما تعبدون من بعدي، قالوا نعبد الهك واله ابائك ابراهيم واسماعيل واسحاق الها واحدا ونحن له مسلمون، البقرة : ١٣٣
“Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Yakub ketika dia berkata kepada anak-anaknya. Apa yang kamu sembah sepeninggalku…? Mereka menjawab kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim Ismail dan Ishak yaitu Tuhan yang maha Esa dan kami hanya berserah diri kepada-Nya.” (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News