Pandangan Childfree Menyelisihi Sunatullah
Ilustrasi foto: freepik

Pernikahan antara laki-laki dengan perempuan sunatullahnya adalah memiliki anak sebagai generasi penerus.

Akan tetapi di masa sekarang, sunatullah tersebut “digugat” dengan merebaknya pandangan childfree.

Childfree merupakan kesepakatan untuk tidak memiliki anak atau keturunan.

Pandangan tersebut menyelisihi sunatullah. Sebab, memiliki keturunan merupakan anugerah dari Allah SWT.

Sebab dari keturunan ini akan dilanjutkan kehidupan dan dalam kepercayaan Agama Islam, anak ini akan menjadi ladang jariyah bagi orang tuanya.

Dalam Agama Islam, anak ini adalah yang kita tunggu-tunggu. Sebagaimana firman Allah, bahwa manusia diciptakan yang pertama untuk beribadah kepada-Nya dan yang kedua sebagai khalifah fil ardh.

Peran dari kehadiran manusia di muka bumi adalah untuk menjaga kelestariannya. Maka pandangan childfree ini berbahaya bagi keberlangsungan kehidupan.

Coba bayangkan kalau semuanya berpikiran tidak ingin punya anak, kira-kira bagaimana kehidupan seterusnya?

Sehingga, sebenarnya childfree ini tidak sesuai dengan ajaran Islam. Aisyiyah dan Muhammadiyah sudah jelas menilai childfree tidak sesuai, walau pun dengan banyak alasan. Kecuali ada alasan kesehatan.

Merujuk pada putusan hasil Muktamar 48 Muhammadiyah di Surakarta, bahwa di antara isu-isu yang diangkat oleh Muhammadiyah-Aisyiyah adalah tentang ketahanan keluarga.

Keluarga sakinah, merupakan program yang terus-menerus dilaksanakan.
Keluarga sakinah ini akan terus menjadi program yang dijalankan oleh Aisyiyah sejak awal berdiri, dan sampai kapan pun.

Program keluarga sakinah berlandaskan pada Surat Ar Rum ayat 21, yang menjelaskan penciptaan manusia secara berpasangan antara laki-laki dengan perempuan.

Dalam surat ini, terdapat beberapa nilai atau landasan dari keluarga sakinah, meliputi tauhid, zawaj atau berpasangan laki-laki dan perempuan untuk regenerasi, sakinah, dan mawaddah wa rahmah yaitu cinta kasih sebagai pengikat keluarga dalam mewujudkan keluarga sakinah. (*)

(Disarikan dari ceramah Ketua Umum PP Aisyiyah Dr. Salmah Orbayinah dalam Kajian Itikaf AMM Cabang Piyungan, 14 April 2023)