UM Surabaya

Dalam hubungan inilah memahami mengapa pra Ramadhan ada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dengan selalu berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah berikanlah keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami kepada bulan Ramadan.”

Dan biasanya Rasulullah sudah mulai menyiapkan diri dengan banyak berpuasa dan bersedekah dari biasanya pada kedua bulan tersebut  sehingga kebiasaan ini dilakukan sampai akhir Ramadan.

Dalam konteks ini dikisahkan di sejarah Rasulullah terdapat pada kitab Sirah Nabawiyyah ketika mendengar dan mendapat informasi dari intelijen Nabi bahwa kaum kafir Quraisy Mekkah akan menyerang umat Islam di Madinah, maka Nabi Muhammad saw melakukan berbagai persiapan, antara lain menyiapkan pasukan umat Islam dengan melatih ketrampilan berperang, meningkatkan kekuatan fisik dan mental yang prima dan mengatur strategi berperang yang pas.

Disebutkan bahwa dalam Perang Badar 13 Maret 634 itu Umat Islam mengalami kemenangan yang gilang gemilang.

Begitu juga dalam pengalaman kehidupan sehari-hari membina mahasiswa di kampus UIN Syahid Jakarta dan beberapa kampus yang lain selain di masyarakat, penulis katakan bahwa tidak ada kesuksesan dalam kehidupan tanpa menyiapkan diri dengan baik.

Begitu juga analogi dengan orang yang akan menikah tentulah diperlukan kesiapan ilmu berumah tangga baik mental dan ilmu dunia karena akan menjawab tantangan kebutuhan pangan, sandang, papan  dan seterusnya.

Hadis marfu’ mengatakan:

الحَقُّ بِلا نِظَامٍ يَغْلِبُهُ اْلبَاطِلُ بِنِظَامٍ

“Yang haq tanpa planning dan perencanaan yang baik akan dikalahkan yang bathil yang terorganisir.”

Demikianlah pentingnya sebuah persiapan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan optimal tidak bisa dianggap enteng dan remeh temeh. Sebuah keharusan menyiapkan diri sebaik-baiknya sehingga dapat melaksanakan hadis di atas sebagai perintah agama.

Sebab itulah yang perlu dipersiapkan selama bulan Rajab dan Sya’ban ini menyambut Ramadan 445 H yang akan datang adalah:

Pertama, persiapan ruhiyah. Yang dimaksud dengan persiapan ruhiyah adalah membersihkan Aqidah dengan keikhlasan yang maksimal. Kata kuncinya adalah firman Allah dalam Surah  Asy-Syam (91), ayat 9:

قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ زَكّٰٮهَا

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya.” 

Ayat ini dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir dikatakan bahwa beruntunglah orang yang menyucikan dirinya dengan menaati Allah  sebagaimana dikemukakan Qatadah dan membersihkannya dari akhlak tercela dan berbagai hal yang hina.

Hal yang sama diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah dan Sa’id bin Jubair. Ini senada dengan firman Allah dalam Surah al-A’la (87), ayat 14-15;

قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ تَزَكّٰىۙ ـ وَذَكَرَ اسۡمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰى​

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman) dan dia ingat Nama Rabbnya, lalu dia salat.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini