Abdullah bin Amir menceritakan, “Allah melindungi ayahku sehingga beliau tidak mengalami sakit hingga kematiannya.”
Di sinilah letak Allah melindungi seorang hamba. Dalam keadaan masyarakat pada umumnya menghina pemimpinnya. Namun, beliau tetap bersabar untuk tidak memberikan penghinaan kepada pemimpinnya.
Keempat, ini adalah suatu yang paling utama, yaitu kita memperbanyak doa kepada Allah Ta’ala. Sebab seorang pemimpin itu ditunjuk oleh Allah. Dengan takdir dan hikmahnya Allah menjadikan salah seorang dari tiga pilihan yang ada ini menjadi pemimpin.
Dalam situasi politik seperti ini, kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi kedepan. Siapa yang akan menjadi pemenang.
Dalam kondisi seperti ini, kita serahkan harapan kita kepada Allah Ta’ala. Semoga Allah memberikan kepada kita pemimpin yang baik. Di antara doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
“Dan janganlah Engkau jadikan orang yang tidak menyayangi kami sebagai pemimpin kami’.”
Kita memohon kepada Allah, agar Allah menjadikan negara kita negeri yang aman, rakyat yang bersyukur, dan pemimpin-pemimpin yang sayang kepada rakyat, adil, dan amanah dalam mengemban jabatannya.
Kelima, sesuatu yang penting untuk kita perhatikan. Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan peringatan keras terhadap aktivitas sogok-menyogok. Sampai-sampai beliau memberikan lakna. Sebagaimana dalam sebuah hadis:
“Rasulullah melaknat seorang yang menyogok, yang disogok, dan menjadi perantara sogok.” (HR. Ahmad)
Para ulama menyampaikan, apabila ada seorang calon yang menjadi bagian dari pemilihan lalu memberi sesuatu apa pun bentuknya kepada masyarakat. Baik uang, barang, jasa tertentu, dan lain lain.
Para ulama mengatakan, itu statusnya adalah sogok. Rakyat yang menerima ini dilaknat oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Demikian juga calon yang memberi dan perantaranya.
Oleh karena itu, tidak benar ungkapan seseorang ambil duitnya lalu coblos sesuai pilihan. Tidak. Karena semua itu dilaknat oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Mari kita sikapi pemilu ini dengan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Agar Allah menganugerahkan kepada kita pemimpin yang baik.
Kita bersama-sama menguatkan tekad untuk mengamalkan lima poin. Pertama, tetap fokus taat kepada Allah dalam setiap kondisi.
Kedua, jangan sampai tahun politik kita memiliki banyak sengketa dengan orang lain. Ketiga, pemimpin adalah cerminan yang dipimpin. Keempat, memperbanyak doa. Kelima, menjauhi sogok- menyogok.
Insya Allah, Allah menganugerahkan kepada kita pemimpin yang bertakwa kepada Allah dan sayang kepada rakyatnya. Dan menjadikan negara kita ini aman, adil, dan makmur sejahtera. Aamiin yra. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News