Tiga Kriteria Pemimpin untuk Pemilih Berkualitas
Ilustrasi: iberdrola

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Be a smart voter, choose quality”
(Jadilah pemilih cerdas, pilih yang berkualitas)

Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk memilih pemimpin yang baik dan adil. Berikut ini adalah beberapa tips untuk memilih pemimpin yang baik:

Pertama, memilih pemimpin yang kompeten.

Pilihlah pemimpin yang memiliki kemampuan, pengalaman, dan kualitas kepemimpinan yang mumpuni.

Sebagaimana dalam firman-Nya:

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(QS. An-Nisa: 58)

Kedua, memilih pemimpin yang adil.

Pilihlah pemimpin yang adil dan bersikap tegas dalam menegakkan keadilan. Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah:8)

Ketiga, memilih pemimpin yang bertakwa.

Pilihlah pemimpin yang bertakwa dan taat kepada Allah SWT. Dari Auf bin Malik secara marfu.

Nabi Muhammad saw bersabda:

عن عوف بن مالك رضي الله عنه مرفوعاً: «خِيَارُ أئمتكم الذين تحبونهم ويحبونكم، وتُصَلُّون عليهم ويصلون عليكم. وشِرَارُ أئمتكم الذين تبُغضونهم ويبغضونكم، وتلعنونهم ويلعنونكم!»، قال: قلنا: يا رسول الله، أفلا نُنَابِذُهُم؟ قال: «لا، ما أقاموا فيكم الصلاة. لا، ما أقاموا فيكم الصلاة».

“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.”

(Ia) berkata, “Kami pun bertanya: ‘Apakah kami boleh melawan mereka?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, selama mereka menegakkan salat di tengah kalian. Tidak, selama mereka masih menegakkan salat di tengah kalian.” (Hadis sahih diriwayatkan Muslim No. 3447)

Uraian hadis ini menunjukkan bahwa di antara para penguasa dan pemimpin kaum Muslimin ada orang yang saleh, namun ada pula orang yang fasik dan rendah agamanya.

Meskipun demikian, tidak boleh memberontak terhadap mereka selama mereka masih menjaga pelaksanaan syiar-syiar Islam, terutama sekali salat.

Dalam pemilihan pemimpin, kita harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari calon pemimpin, dan memilih yang terbaik berdasarkan kriteria-kriteria di atas.

Semoga kita selalu diberikan pemimpin yang baik dan adil untuk umat Islam.

Semoga bermanfaat. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini