Segala bentuk capaian yang berhasil ditorehkan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA), merupakan kebangaan dan kesyukuran bagi seluruh Warga Muhammadiyah.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Pendidikan, Seni, Budaya, dan Olahraga Irwan Akib menyampaikan hal itu di acara Silaturahim atas Perolehan Akreditas Unggul Unismuh Makassar, Senin (12/2/2024).
Menurutnya termasuk raihan akreditasi Unggul Unismuh Makassar ini adalah kebangaan bagi keluarga besar Muhammadiyah Sulawesi Selatan, dan secara umum warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
“Apapun yang dicapai oleh Unismuh ini tentu menjadi kebanggaan, menjadi kesyukuran kita menjadi hal yang istimewa bagi keluarga besar Muhammadiyah di Sulawesi Selatan,” ungkap Irwan Akib.
Menjadi perguruan tinggi yang terbaik, unggul, dan megah bukan hal yang baru bagi Muhammadiyah. Sebab, bangun rancang menjadi unggulan telah disematkan sejak 1920-an oleh KH. Hisyam saat menjadi Ketua Majelis Bahagian Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah.
Pada saat itu, umat Islam masih belum berani bermimpi memiliki sebuah universitas. Tetapi Muhammadiyah telah meletakkan dasar melalui cita-cita luhur untuk merealisasikan universitas yang megah, unggul, dan berkemajuan.
Cita-cita besar itu sudah menampakkan hasil nyata, Muhammadiyah sudah memiliki 172 PTMA, dan sembilan di antaranya terakreditasi Institusi Unggul. Bahkan ada yang di Malaysia, yaitu University Muhammadiyah Malaysia (UMAM).
Tidak hanya berpusat di Jawa, Muhammadiyah juga melakukan pemerataan pembangunan pendidikan di seluruh tanah air Indonesia. Dan universitas terakreditasi Unggul ada juga yang di Sulawesi Selatan, Unismuh Makassar, dan di Sumatra Utara yaitu UMSU.
“Selamat dan sekaligus menyampaikan harapan-harapannya kepada kita semua, terhadap Makassar, dan itu juga Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang lain khususnya yang ada di Sulawesi Selatan,” ungkap Irwan.
Kepada PTMA lain yang belum meraih akreditas Unggul, Irwan Akib berpesan untuk melakukan studi tiru ke PTMA yang sudah Unggul. Di sisi lain, kepada PTMA Unggul Irwan berpesan supaya tidak pelit berbagi ilmu untuk kebaikan bagi semua.
Selain itu, Akreditasi Unggul ini tidak boleh hanya terbukti di atas kertas saja. Tetapi harus ditindaklanjuti dengan pelayanan dan kinerja yang unggul. Sehingga menjadi indikator sebuah PTMA Unggul itu tercermin dalam keseharian civitas akademik.
“Keunggulan ini tidak sebatas pada kertas, tidak sebatas pada sertifikat yang kita terima dari Badan Akreditas Nasional, tapi memang juga dari pelayanan kita, dari kinerja kita, keseharian di dalam melayani seluruh pemangku kepentingan,” tutur dia. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News