Bulan Ramadan adalah musim ketaatan. Semua umat Islam, bahkan yang di luar Ramadhan jarang menunaikan ibadah turut serta dalam meramaikan bulan Ramadan dengan berbagai ibadah.
Semangat untuk ketaatan itu hal yang wajar dan tampak menjadi keseharian setidaknya di awal-awal bulan Ramadan.
Karena memang pada nyatanya, umat Islam di tanah air sering kali mengalami penurunan kuantitas dan kualitas ibadah di bulan Ramadan, terlebih menjelang lebaran.
Lalu bagaimana mengatur diri agar tetap beribadah dengan istikamah?
Pertama, Manajemen Waktu
Setiap manusia memiliki jatah waktu yang sama, 24 jam. Akan tetapi setiap orang memiliki cara membagi waktu yang berbeda.
Begitu juga dalam beribadah, di mana setiap diri memiliki banyak rutinitas dan kondisi yang berbeda.
Sehingga perlu untuk membagi waktu untuk ibadah, pekerjaan atau sekolah, istirahat dan keperluan sosial dan keluarganya.
Bulan Ramadan memang tidak lama, akan tetapi tidak perlu juga terburu-buru untuk memperbanyak ibadah di dalamnya dengan tidak memperhatikan hak-hak diri sendiri, keluarga, pekerjaan, sekolah dan bermasyarakat.
Dari situlah kemudian pembagian waktu yang rapi itu perlu dilakukan bahkan sebelum masuk bulan Ramadan.
Target harian untuk beramal itu perlu, tentang berapa juz atau halaman membaca Alquran, sedekah rutin, termasuk agenda-agenda tertentu yang mungkin perlu untuk dilaksanakan.
Lebih baik lagi jika semua persiapan Ramadhan berikut manajemen waktunya ditulis dengan tabel untuk evaluasi diri setiap harinya.