Dari sini, kita mengetahui bahwa sebab kesengsaraan manusia adalah ketika mereka berpaling dari petunjuk Allah dan mencampakkan Kitab Allah dari hidup dan kebudayaan mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya Allah akan memuliakan dengan sebab Kitab ini (Alquran) beberapa kaum dan akan merendahkan dengannya beberapa kaum yang lain.” (HR. Muslim)
Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu berkata: “Kami adalah suatu kaum yang telah Allah muliakan dengan Islam. Maka, kapan saja kami mencari kemuliaan dengan selain cara Islam, pasti Allah akan hinakan kami.” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)
Begitu pula, datangnya Rasul di tengah manusia adalah nikmat agung yang tidak boleh disepelekan. Petunjuk beliau adalah jalan keselamatan dari kehancuran dan malapetaka.
Allah berfirman:
“Dan barang siapa yang menentang Rasul itu setelah jelas baginya petunjuk, dan dia mengikuti selain jalan orang-orang beriman, niscaya Kami biarkan dia terombang-ambing dalam kesesatan yang dia pilih dan Kami pun akan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam. Dan sesungguhnya Jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa’: 115)
Untuk itulah saudaraku yang dirahmati Allah, merupakan kebutuhan besar bagi kita kaum muslimin untuk terus belajar dan mengenali ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dengan mengikuti ajaran dan petunjuk beliaulah, kita akan meraih kecintaan Allah dan ampunan-Nya.
Allah berfirman:
“Katakanlah, ‘Jika kalian mengaku mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali ‘Imran: 31)
Karena itu, Imam Malik rahimahullah berkata, “As-Sunnah (ajaran Nabi) itu laksana perahu Nabi Nuh. Barang siapa menaikinya, maka dia akan selamat. Dan barangs iapa yang tidak mau ikut naik di atasnya, maka dia akan tenggelam/binasa.”
Allah berfirman:
“Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul yang menyerukan, ‘Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.’” (QS. An-Nahl: 36)