Kesempitan Hidup
Nabi Muhammad menjanjikan hidup penuh dengan kemuliaan bilamana mau mengikuti petunjuk Alquran.
Bahkan mereka dijanjikan akan menjadi penguasa di dunia Timur dan Barat bila mana mau memalingkan pemberhalaan pada patung dengan menegakkan nilai-nilai tauhid.
Alih-alih taat dan mengikuti anjuran Nabi Muhammad, mereka justru menolak dan memilih berpegang teguh pada keyakinan lama yang sudah mengakar.
Atas sikap itu, maka Allah pun memberi pelajaran kepada mereka. Allah memenangkan Nabi Muhammad dan para sahabatnya, serta mengalahkan mereka, sehingga menjadi manusia hina dan tercela.
Hidup mereka menjadi sempit ketika di dunia dan di akherat akan mengalami kebutaan secara kolektif. Hal ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِ نَّ لَـهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Ta-Ha : 124)
Alquran mempersonifikasikan sikap rendah diri mereka, dengan penyesalan yang amat berat. Mereka menyesali atas perbuatan selama ini.
Mereka pun berucap akan mengikuti nasehat rasul bilamana didatangkan seorang utusan yang akan membimbing mereka.
Bahkan mereka berniat akan mengikuti apa pun yang diperintahkannya. Mereka merasa terhina dan menjadi manusia yang tek berharga. Hal ini diabadikan Allah sebagaimana firman-Nya:
وَلَوْ اَنَّاۤ اَهْلَكْنٰهُمْ بِعَذَا بٍ مِّنْ قَبْلِهٖ لَـقَا لُوْا رَبَّنَا لَوْلَاۤ اَرْسَلْتَ اِلَـيْنَا رَسُوْلًا فَنَتَّبِعَ اٰيٰتِكَ مِنْ قَبْلِ اَنْ نَّذِلَّ وَنَخْزٰى
“Dan kalau mereka Kami binasakan dengan suatu siksaan sebelumnya (Al-Qur’an itu diturunkan), tentulah mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, sehingga kami mengikuti ayat-ayat-Mu sebelum kami menjadi hina dan rendah?” (QS. Ta-Ha : 134)
Kebenaran Alquran hanya akan diakui ketika kondisi manusia dalam keadaan terjepit. Ketika menjadi penguasa diminta menegakkan keadilan dengan janji mendapat perlindungan ketika hari Kiamat.
Alih-alih, menegekkan keadilan, mereka juga mengadakan persengkongkolan menebarkan kejahatan untuk menumpas para para pihak yang ingin tegaknya keadilan.