Dari situ kemudian, maka Allah mencoba membangkitkan mental umat Islam. Allah SWT mempergilirkan kebahagiaan dan kemalangan bagi manusia (QS. Ali-Imran 3: 200).
Ada lagi, Allah menegaskan agar manusia jangan merasa lemah dan bersedih hati, sementara manusia memiliki derajat yang paling tinggi (QS. Ali-Imran 3: 139).

“Ini untuk membangkitkan semangat baru itu kembali yang tadi sudah mengalami keluruhan,” katanya.

Selanjutnya, di dalam Alquran ada sebuah pesan manakala tertimpa musibah, maka orang lain termasuk yang menjadi musuh juga sama-sama tertimpa musibah.

Maka, Allah SWT meminta agar jangan lembek dan harus mampu membangkitkan kembali rasa optimisme untuk mencapai kemenangan dan kesuksesan.

Menurut Guru Besar Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kunci kesuksesan itu terletak pada kesabaran.

Bagi Syamsul, sabar tidak sekadar pasif, namun sabar di sini lebih kepada membangun kemampuan daya lenting.

“Jadi, sabar itu punya daya tahan untuk menghadapi berbagai tekanan baik dari dalam maupun dari luar diri kita sendiri,” jelasnya.

Kunci kesuksesan berikutnya sabar harus kontinuitas secara terus-menerus. Sabar tidak hanya sesaat, akan tetapi sabar harus terus-menerus dibangkitkan.

Kemudian kunci kesuksesan adalah tangguh dan tahan uji di setiap permasalahan yang terjadi. Dan yang terakhir bertakwa kepada Allah SWT.

“Inilah empat kunci supaya kita pegangi. Dan demikian mudah-mudahan kita selalu menjadi orang yang sukses,” tandasnya. (*/tim)

*Artikel ini tayang di suaramuhammadiyah.id

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini