Ini karena masyarakat Indonesia lebih mudah menerima ajakan dan motivasi tersebut, dan mayoritas belum siap untuk salat tarawih dalam waktu lama.
Jika pun dari pihak takmir berniat untuk mengadakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat lebih banyak atau surat yang dibaca lebih panjang, tentu perlu diumumkan kepada jamaah sebelum memulai salat isya atau salat tarawih.
Selain itu, kultum Ramadan juga menjadi momen untuk melatih generasi muda, baik dari anak-anak dan remaja untuk melatih mentalnya untuk berani berpidato.
Tentu dari pihak takmir perlu untuk menyediakan waktu dan tempat tertentu untuk ini. Baik dengan mengadakan salat tarawih khusus anak-anak dengan kultum dari remaja masjid, atau menjadwalkan remaja masjid ini sebagai pendahuluan yang bertugas memberi informasi singkat sebelum kultum dimulai.
Maka, kultum atau kajian ringan setelah subuh, sebelum berbuka puasa dan setelah salat isya tetap perlu diadakan sebagai budaya baik sekaligus wasilah untuk mendakwahkan kebaikan.
Dengan memuat ajakan dan motivasi yang bermanfaat bagi seluruh jama’ah dan tidak termasuk bid’ah dan semisalnya. (muhammad utama al faruqi)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News