UM Surabaya

Anak-anaknya dipondokkan di pesantren dan dididik dengan sedekah subuh yang ia lakukan setiap harinya. Dia menekankan kepada anak-anaknya untuk menghafalkan Alquran.

Dan yang paling menjadi perubahan keyakinannya adalah dia membuang dan membuang seluruh jimat yang dia pernah beli dan percayai.

Dia bersihkan hati dan pikirannya dari hal-hal berbau syirik. Dia berkonsultasi dengan seorang ustadz yang dia percayai untuk membersihkan segala bentuk kesyirikannya itu.

Tentang sedekah subuh anaknya, ada kisah menarik. Di pondok pesantren di mana anak-anaknya menempa diri dilarang membawa uang cash.

Tetapi, saat pemeriksaan, salah seorang ustaz pondok itu mengetahui ada beberapa puluh ribu uang yang disimpan di lemarinya. Maka, diambil dan dipanggillah anak-anak Bukhari. Bukhari sendiri dipanggil oleh pengasuh.

Sesampai di pondok, Bukhari mengatakan bahwa ia memberikan uang kepada anaknya bukan untuk digunakan untuk jajan atau gaya-gayaan.

Dia sengaja memberikan uang itu untuk dijadikan kebiasaan anak-anaknya agar terbiasa dengan sedekah subuh, sebagaimana yang dia lakukan selama ini.

Bukhari pun kemudian bercerita kepada sang pengasuh tentang kisah hidupnya yang (seakan) diawali dari sedekah subuh dan shalat jamaah di masjid.

Anda ingin menjadi orang kaya? Contohlah Haji Bukhari dengan sedekah subuh dan salat berjamaah ke masjid.

Sandarkan dirimu kepada Allah dan tunaikan tugasmu sebagai seorang hamba. Allah tidak pernah melarang hamba-Nya untuk berdoa meminta apa saja kepada-Nya dengan dunia ini seisinya.

Mintalah kepada-Nya, karena Dia-lah Yang Maha Memiliki. Penyandaranmu kepada-Nya justru dan insya Allah akan mendekatkan dirimu kepada Allah. Engkau akan semakin datang ke masjid dan bergembira saat bersedekah kepada sesama dan fi sabilillah. Wallahu a’lamu.

*) Artikel ini tayang di suaramuhammadiyah.id

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini