UM Surabaya

Aksi konservasi ini mendapatkan apresiasi dari warga sekitar Kali Alo. Rata-rata masyarakat yang tinggal di sana bermata pencaharian sebagai penambak ikan payau maupun penghasil rumput laut.

Selama perjalanan menuju lokasi tersebut, peserta akan menjumpai banyak tambak dengan rumput laut maupun warga lokal yang sedang menjaring ikan hasil tambak. Hasil alam tersebut nantinya akan dijual kepada pengepul dan hasil rumput laut akan dimanfaatkan oleh pengelola sebagai bahan jelly atau gelatin siap pakai.

Untuk itu, warga sekitar membuka lahan besar-besaran untuk perluasan usaha mereka. Pengerukan yang dilakukan menggunakan alat besar semakin merusak vegetasi yang ada pada mangrove.

Lokasi jalan pengerukan yang dilakukan oleh mesin besar ini menimbulkan vegetasi yang awalnya sebagai pagar kawasan guna membendung datangnya pasang air laut menjadi berbatasan langsung dengan laut tanpa adanya vegetasi mangrove.

Rumah warga di sekitar pesisir pantai sering kali terdampak banjir pada saat musim hujan atau pasang air laut.

Tanaman mangrove memiliki banyak sekali manfaat. Selain sebagai penahan abrasi pesisir pantai, mangrove juga berperan sebagai penyedia oksigen dengan jumlah terbesar. Tanaman ini juga berfungsi sebagai penyedia habitat untuk berbagai spesies laut, mangrove berfungsi sebagai penyaring atau filtrasi air pada laut yang membantu menjaga kualitas air tetap seimbang dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Saat mensosialisasikan aksi ini, warga yang berada pada lokasi tersebut membantu dalam penyelamatan pesisir yang memang membutuhkan perbaikan.

”Kami sangat senang ketika dilakukan penanaman di sekitar pesisir pantai. Kami mengikuti betul mulai pertama kali rekan Himmpas datang disini. Sekitar tahun 2014 mereka membawa niat baik membantu masyarakat sekitar pesisir Kali Alo dengan melakukan penanaman mangrove. tentu tujuannya agar terhindar dari abrasi yang mengakibatkan air pasang dan menyebabkan banjir rob,” ujar Bu Ni, salah seorang warga Kali Alo.

Dengan adanya program Himmpas Mangrove Conservation, diharapkan bisa membantu pembentukan kembali vegetasi mangrove yang telah hilang karena perluasan usaha yang sedang dijalankan warga sekitar. Pemeliharaan mangrove juga dapat membendung datangnya air pasang laut supaya tidak langsung masuk ke pemukiman. Selain itu, mangrove akan membentuk pagar tameng antara pantai dan daratan.

“Sebagai seorang aktivis lingkungan tentu kita harus sadar akan pentingnya mangrove bagi ekosistem sekitar. Kegiatan Himmpas Mangrove Conservation wadahi pelestarian lingkungan. Selain dapat pengalaman bagaimana cara menanam mangrove, kami juga lebih tahu tentang edukasi tanaman mangrove, perawatan, hingga pemanfaatannya,” tutur Nia, sispala SMKN 2 Trenggalek. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini