Wakafkan Seluruh Hidup untuk Allah
foto: muslimlink
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Semua orang bangun di pagi hari. Keluar dari rumahnya. Ada yang pergi ke arah kanan, ada pula yang ke arah kiri.

Ada yang pergi demi agamanya, ada yang pergi demi urusan dunianya. Ada yang spiritnya untuk akhirat, ada juga yang untuk dunia.

Setiap orang berjalan. Akan tetapi, hanya orang yang diberi taufiklah yang mengetahui hakikat yang terpampang di hadapannya, lalu mengamalkannya.

Mengilmuinya, lalu berpegang teguh. Mengetahui hakikat, lalu memegangnya dengan erat. Sehingga, ia jadikan seluruh hidupnya sebagai wakaf untuk taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Allah Jalla Wa’ala menciptakan engkau untuk beribadah kepada-Nya, agar engkau menjadi hamba-Nya.

Allah menciptakan hatimu untuk merenungkan ayat-ayat Allah, baik yang dilantunkan atau yang ada di alam semesta.

Allah memberikanmu mata ini untuk membaca kitab Allah ‘Azza Wa Jalla, untuk membaca hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bukan untuk kau palingkan melihat hal hal yang diharamkan Allah.

Allah memberikanmu tangan ini agar kau angkat bermunajat kepada Allah Jalla Wa‘ala, agar kau genggam saat salat, dan agar kau letakkan untuk bersujud.

Allah menciptakan tangan ini untuk tujuan tersebut, bukan untuk main-main atau selainnya.

Allah memberikanmu kaki ini agar kau gunakan berjalan menuju rumah Allah untuk melaksanakan salat fardu yang Allah wajibkan. Melangkah menuju ketaatan kepada Allah.

Allah ‘Azza Wa Jalla tiada menciptakannya untuk bermain-main dan urusan dunia. Jadikanlah urusan dunia sebagai tujuan sekunder.

Adapun tujuan primer, semua anggota badanmu wajib engkau wakafkan untuk ketaatan kepada Allah ‘Azza Wa Jalla. Allah Ta’ala berfirman

“Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.’”(QS. Al-An’am: 162)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini