Terakhir, gejala yang paling menonjol adalah halusinasi atau delusi dengan munculnya bisikan atau ajakan melakukan hal yang sebenarnya tidak dilakukan oleh orang normal.
“Namun, seseorang yang memenuhi ciri seperti diatas tidak bisa langsung dilakukan diagnosa sebelum ciri tersebut menetap selama enam bulan secara persisten dan konsisten,” ujarnya.
Potensi kesembuhan pada pasien skizofrenia bergantung pada level gangguan. Artinya, banyak faktor yang mempengaruhi kesembuhannya.
Semakin ia mudah mengalami gangguan dan sudah lama mengidapnya, maka kemungkinan penyembuhannya tidak bisa 100 persen.
Namun, jika gangguan muncul saat usia tua dan terdeteksi dengan cepat, maka kemungkinan kesembuhannya lebih positif. Proses penyembuhan pasien bisa melalui sisi medis, fisiologis, dan psikoterapi dengan berbagai pendekatan.
Tips dari Uun agar gangguan skizofrenia tidak terulang ke generasi penerus adalah dengan manajemen stres yang baik. Begitu pun dengan proses relaksasi pikiran dengan refreshing dan menghindari faktor pemicu.
“Langkah terbaik adalah menyelesaikan faktor pemicunya, namun jika tidak bisa lebih baik untuk menghindar,” tandasnya.
Dia berharap penderita skizofrenia bisa lebih peka dengan keadaan ketika merasakan ciri atau gejalanya.
“Jangan malu untuk bercerita tentang masalah yang sedang dialami kepada orang terdekat atau yang paling dipercaya. Jika tidak, segera konsultasikan karena saat ini anda telah dimudahkan oleh teknologi yang membuat anda bisa melakukan konsultasi dengan tenaga profesional hanya melalui gawai,” pungkasnya. (dit/wil/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google New